
PELATIH Manchester United, Ruben Amorim, menegaskan bahwa kiper anyar Senne Lammens harus siap menghadapi sorotan besar yang selalu mengiringi posisi penjaga gawang di klub sebesar United.
Kiper asal Belgia itu menjalani debutnya dengan gemilang saat membantu Setan Merah menang 2-0 atas Sunderland di Old Trafford, Sabtu (5/10). Hasil tersebut sedikit meredakan tekanan terhadap Amorim yang sebelumnya disorot karena awal musim yang buruk.
Lammens direkrut dari Royal Antwerp pada hari terakhir bursa transfer musim panas dengan nilai 18 juta pound sterling atau sekitar Rp362 miliar. Namun, pemain berusia 23 tahun itu sempat absen dalam tiga laga Liga Primer kontra Manchester City, Chelsea, dan Brentford. Amorim kala itu tetap mempercayakan posisi penjaga gawang utama kepada kiper asal Turki, Altay Bayindir.
“Saya rasa ia tampil percaya diri di laga pertama. Tapi yang paling penting adalah dukungan rekan-rekannya. Mereka fokus dan minim kesalahan sehingga Lammens bisa bermain baik,” ujar Amorim dikutip dari AFP.
“Saat ia datang, Altay masih bermain, dan dia butuh waktu beradaptasi, negara baru, metode latihan baru, serta tekanan besar yang selalu kalian (media) berikan kepada penjaga gawang Manchester United,” tambahnya.
Menurut Amorim, keputusannya menunda debut Lammens merupakan bagian dari proses agar sang kiper siap mental menghadapi atmosfer Old Trafford.
“Itu bagian dari persiapan agar dia siap untuk pertandingan pertamanya. Tapi ini baru satu laga. Ia masih harus terus bekerja keras karena di klub ini, segalanya tidak pernah mudah,” ucapnya.
Dukungan Pemain untuk Amorim
Kemenangan atas Sunderland menjadi yang ketiga secara beruntun di kandang dan membawa United naik ke paruh atas klasemen setelah sempat berada di posisi ke-14.
Sebelum laga, Amorim sempat mengakui posisinya mulai terancam karena hasil buruk di awal musim, usai musim lalu United finis di peringkat ke-15 Liga Primer. Namun, ia mengapresiasi semangat pemain yang disebut sepenuhnya mendukungnya.
Gelandang Mason Mount membuka keunggulan lewat gol di babak pertama, disusul gol Benjamin Sesko sebelum turun minum.
“Saya tahu para pemain ingin memberikan yang terbaik dan tidak ingin terus berganti pelatih,” ujar Amorim.
“Namun, seperti yang saya katakan pekan ini, jika benar mereka mendukung pelatih, itu harus dibuktikan lewat kerja keras di lapangan, dengan semangat untuk memenangkan setiap duel dan transisi.”
Ia menambahkan, timnya perlu menunjukkan konsistensi, tidak hanya di Old Trafford tetapi juga saat tampil tandang.
“Saya melihat mereka punya keinginan itu, tetapi yang terpenting adalah membuktikannya di pertandingan berikutnya,” tegas Amorim. (H-2)