Liputan6.com, Jakarta Laga antara Leeds United dan Everton di pekan pertama Premier League 2025/2026 meninggalkan perdebatan yang tak kunjung reda. Laga yang seharusnya berakhir imbang justru dimenangkan Leeds lewat penalti kontroversial. Lukas Nmecha, rekrutan anyar Leeds, jadi perhatian setelah mengeksekusi bola dari titik putih dengan dingin.
Momen itu terjadi di menit ke-84, ketika wasit menunjuk titik putih usai bola mengenai kapten Everton, James Tarkowski. Keputusan ini segera menimbulkan gelombang protes dari kubu The Toffees. Banyak yang menilai situasi tersebut tidak layak diganjar penalti.
Perdebatan semakin ramai setelah tayangan ulang diputar. VAR pun mengonfirmasi keputusan wasit, meski banyak pengamat dan pemain yang tidak sepakat. Dari bangku cadangan Everton hingga komentator, kata “aneh” dan “kejam” terus terdengar.
Tarkowski Merasa Tak Bersalah
Tarkowski langsung bereaksi keras usai laga. Ia menegaskan bahwa tangannya berada pada posisi normal dan tidak ada gerakan yang dianggap pelanggaran. “Itu bukan penalti. Begitu wasit meniup peluit, saya cukup yakin keputusan itu akan dibatalkan,” katanya.
Ia juga menambahkan bahwa tangannya berada di sisi tubuh dan tidak ada yang janggal. “Saya membaca bahwa saya condong ke arah bola, tapi tidak ada yang tidak wajar dari posisi tangan saya di samping tubuh. Bola boleh saja mengenai tangan, yang dilarang adalah jika posisinya jauh dari tubuh secara tidak wajar, dan itu tidak terjadi. Saya benar-benar tidak mengerti,” ucapnya.
Kebingungan Tarkowski semakin dalam ketika ia mengetahui keputusan datang dari asisten wasit. “Katanya itu diberikan oleh hakim garis, padahal jaraknya 45 yard. Saya tidak mengerti bagaimana dia bisa melihat apa yang saya lakukan dengan tangan saya dari sudut itu. Aneh – dan akhirnya membuat kami kehilangan satu poin,” lanjutnya.
Dari Wasit ke VAR: Drama di Elland Road
Kejadian bermula ketika tembakan Anton Stach mengenai tubuh Tarkowski di dalam kotak penalti. Dari tayangan ulang, tampak jelas lengannya berada rapat di sisi tubuh. Namun, wasit Chris Kavanagh tanpa ragu menunjuk titik putih.
VAR sempat meninjau ulang, tapi justru memperkuat keputusan lapangan. Komentator Andy Hinchcliffe mengaku heran dengan keputusan tersebut. “Dia berusaha menarik tangannya ke belakang, jadi dalam banyak hal keputusan itu terasa keras, tapi mungkin karena caranya condong ke arah bola,” ucap Hinchcliffe.
Di tengah riuh sorakan Elland Road, Lukas Nmecha berdiri sebagai eksekutor. Dengan hanya sentuhan ketiganya di laga debut, ia sukses mencetak gol perdana untuk Leeds dan sekaligus menghadiahkan kemenangan dramatis bagi timnya.
Moyes Ikut Angkat Bicara
Pelatih Everton, David Moyes, juga tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya. Ia menilai keputusan itu tidak adil dan merusak jalannya pertandingan. “Gol itu benar-benar salah, sangat keras. Sulit menerima kekalahan dengan cara seperti itu,” ujar Moyes.
Moyes bahkan menyebut keputusan itu membingungkan setelah berbicara langsung dengan wasit. “Mereka tampaknya berpikir kalau kamu condong, maka tanganmu bisa keluar. Padahal kamu boleh condong dalam sepak bola, kecuali ada aturan aneh yang menyatakan condong berarti penalti,” katanya.
Bagi Moyes, kegagalan VAR membaca situasi membuat masalah semakin besar. “Bola sempat berbelok, saya tidak tahu di mana Tarky harus meletakkan tangannya. Tangannya tidak berada di luar tubuh, tidak melakukan gerakan aneh. VAR punya kesempatan untuk memperbaiki keputusan itu dan saya merasa hasilnya tidak adil,” ucapnya.
Sumber: Sky Sports