Asteroid Ini Punya ‘Sidik Jari’ Aneh dari Miliaran Tahun Lalu

9 hours ago 1
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Asteroid Ini Punya ‘Sidik Jari’ Aneh dari Miliaran Tahun Lalu Ilustrasi asteroid dengan berbagai fase.(Caltech/IPAC/K. Miller)

SEKITAR 4,6 miliar tahun yang lalu, tata surya kita terbentuk dari cakram gas raksasa dan debu yang mengorbit Matahari. Asteroid-asteroid yang kita lihat sekarang adalah sisa-sisa paling utuh dari proses pembentukan itu. Oleh karena itu, para ilmuwan mempelajari “kapsul waktu” yang melayang di luar angkasa ini untuk mengetahui kondisi awal tata surya dengan meneliti komposisi, bentuk, serta permukaan asteroid.

Sebuah studi terbaru yang dipublikasikan di The Planetary Science Journal yang dikepalai ilmuwan IPAC Joe Masiero menemukan sesuatu yang mengejutkan: dua jenis asteroid yang berbeda, satu kaya logam dan satu campuran silikat, ternyata berbagi jejak masa lalu yang sama. Keduanya saling berbagi lapisan debu unik berisi troilite, material langka yang terbuat dari besi dan belerang.

“Troilite sangat jarang ditemukan, jadi keberadaannya bisa menjadi sidik jari unik yang menghubungkan dua jenis asteroid berbeda ini,” ujar Masiero.

Dua Tipe Asteroid, Lapisan yang Sama

Asteroid diklasifikan berdasarkan spektrum cahaya yang dipantulkan dari permukaannya, seperti tipe M dan K. Tipe M kaya akan logam, sedangkan tipe K mengandung silikat dan diduga berkaitan dengan tabrakan besar kuno antara asteroid. Perlu diketahui juga, jika sekitar 95% kerak dan mantel Bumi juga tersusun dari silikat.

Namun, tampilan material pada asteroid dapat berbeda tergantung dari bentuk asteroid, ukuran debu/regolith, dan sudut fase, yaitu sudut antara Matahari, asteroid, dan Bumi. Karakter asteroid yang terus bergerak dan berotasi membuat mereka memiliki “fase” seperti Bulan.

Masiero menjelaskan bahwa penelitian berusaha memahami perbedaan mineral dan kondisi pembentukan asteroid di awal pembentukan sistem tata surya, “Meskipun spektrum menunjukkan bahwa ada mineral yang berbeda di permukaan objek-objek ini, kami berusaha memahami seberapa berbeda sebenarnya tubuh-tubuh ini.”

Sebuah Teknik Baru

Dalam penelitiannya, Masiero menggunakan teknik polarisasi dengan instrumen WIRC+Pol, khususnya pada spektrum inframerah-dekat untuk mempelajari asteroid. Dengan mengukur polarisasi cahaya yang dipantulkan oleh asteroid tipe M dan K, ditemukan bahwa dua kelas spektrum asteroid yang sebelumnya dianggap berbeda mungkin sebenarnya saling terhubung melalui komposisi permukaannya.

Polarisasi menggambarkan arah gelombang cahaya dan setiap jenis mineral memiliki respons polarisasi berbeda saat memantulkan cahaya. Tingkat polarisasi juga dapat dipengaruhi oleh perubahan sudut fase asteroid (sudut antara Matahari, asteroid, dan Bumi). Masiero memanfaatkan perubahan ini untuk menyelidiki komposisi permukaan asteroid. Teknik ini juga memungkinkan ilmuwan untuk menganalisis kandungan mineral yang ada meski tidak tercermin dalam spektrum biasa.

Debu Misterius di Asteroid Ungkap Asal-Usul Tata Surya

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa asteroid tipe M dan K ternyata memiliki kesamaan: keduanya diselimuti debu troilit yang mengindikasikan bahwa kedua jenis asteroid tersebut mungkin berasal dari objek besar yang sama, yang kemudian pecah menjadi potongan-potongan kecil.

Menurut Masiero, mempelajari asteroid memberi kita petunjuk penting tentang proses pembentukan planet. “Kita tidak bisa membelah Bumi untuk melihat isinya, tetapi kita bisa meneliti asteroid untuk memahami bagaimana planet kita terbentuk,” tutup Masiero.  (Sciencedaily/IOP Science/Z-2)
 

Read Entire Article