Markas PBB, New York (ANTARA) - Seluruh konvoi truk bantuan dari Program Pangan Dunia (WFP) berhasil mencapai sebuah gudang di Gaza tanpa dijarah dan terdapat penurunan drastis dalam insiden penjarahan, kata seorang Juru Bicara Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Kamis (16/10).
"Kami mencatat insiden penjarahan turun drastis dan saya rasa hari ini dan kemarin merupakan peningkatan yang sangat besar dalam kemampuan kami untuk membawa bantuan dengan aman dari perlintasan menuju gudang," kata Stephane Dujarric, Juru Bicara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.
Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) mengutip data dari otoritas Israel yang memantau perlintasan-perlintasan yang mereka kuasai, mencatat terdapat 716 truk yang berhasil memasuki Gaza pada Rabu (15/10), termasuk 16 yang membawa bahan bakar dan gas.
OCHA melaporkan truk-truk yang dikirim merupakan gabungan dari sektor komersial, donasi bilateral, dan sistem bantuan yang dikoordinasikan PBB.
OCHA mengungkapkan PBB dan para mitranya mengirim lebih banyak pasokan melalui sejumlah perlintasan, pertama-tama membongkar muatan lalu kemudian mengumpulkan muatan dari dalam Gaza.
Lebih lanjut menurut OCHA, tim-tim dari PBB telah selesai membersihkan jalan-jalan utama menuju perlintasan Erez dan Zikim di Gaza utara untuk mengantisipasi kemungkinan dibukanya kembali kedua perlintasan tersebut, yang akan memungkinkan bantuan dibawa langsung ke Gaza utara.
Pada Kamis, tim memeriksa Jalan Salah Ad Din, rute utama yang menghubungkan Gaza utara-selatan selain jalan pesisir Al Rasheed. Komunitas kemanusiaan bertujuan meningkatkan jalan yang tersedia bagi tim mereka agar dapat bergerak leluasa di Gaza.
Pada Selasa (14/10), 21 mitra PBB mendistribusikan hampir 960.000 makanan melalui 175 dapur. Sementara, toko-toko roti yang didukung PBB dan para mitranya memproduksi lebih dari 100.000 bundel roti.
OCHA menyatkan beberapa badan PBB pada Selasa mengunjungi permukiman Sheikh Radwan di Gaza City, yang terdampak parah oleh operasi militer baru-baru ini. Tim tersebut bertemu dengan para pengungsi yang kembali dan mereka yang tetap tinggal, mendengarkan betapa kuatnya tekad mereka untuk membangun kembali.
Prioritas utama bantuan kemanusiaan tim itu adalah akses ke air bersih, di samping makanan, tempat tinggal, dan pembersihan puing-puing.
Warga yang kehilangan rumah tinggal di tenda-tenda. Sementara, warga yang kembali ke rumah-rumah yang masih layak huni mulai menyingkirkan puing-puing dan melakukan pembersihan.
Dikatakan OCHA, otoritas Israel tidak mengeluarkan visa untuk beberapa lembaga swadaya masyarakat (LSM) internasional dan tidak mengizinkan banyak dari mereka mengirimkan pasokan ke Gaza.
Pasokan dari Mesir masih perlu dialihkan untuk menjalani pemeriksaan di Perlintasan Kerem Shalom/Karem Abu Salem sisi Israel, sambil menunggu dibukanya perlintasan Rafah untuk akses yang lebih langsung.
Kepala Urusan Bantuan Kemanusiaan PBB Tom Fletcher menekankankomunitas kemanusiaan tidak dapat mengirim bantuan dalam skala yang diperlukan tanpa kehadiran dan keterlibatan LSM internasional serta menyerukan pembukaan semua perlintasan guna memungkinkan peningkatan yang masif dan untuk mulai mengubah keadaan.
Pewarta: Xinhua
Editor: Benardy Ferdiansyah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.