Jakarta (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) memprakirakan Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) tetap berdaya tahan sepanjang 2025 dengan defisit transaksi berjalan keseluruhan tahun diprakirakan lebih rendah dari proyeksi sebelumnya.
“Pada tahun 2026, NPI diprakirakan juga tetap akan baik didukung defisit transaksi berjalan yang sehat dan aliran modal yang meningkat sejalan prospek ekonomi Indonesia yang tetap terjaga,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Oktober 2025 secara daring di Jakarta, Rabu.
Perry mengatakan Neraca Pembayaran Indonesia tetap terjaga dan mendukung ketahanan eksternal. Transaksi berjalan pada triwulan III-2025 diprakirakan mencatat surplus, ditopang oleh berlanjutnya surplus neraca perdagangan pada September 2025.
Ekspor nonmigas meningkat di tengah perlambatan ekonomi global sejalan dengan antisipasi eksportir terhadap tarif resiprokal Amerika Serikat (AS), termasuk ekspor ke India dan Tiongkok untuk komoditas minyak kelapa sawit (CPO) dan besi baja.
Di sisi lain, kinerja transaksi modal dan finansial diprakirakan mengalami defisit dengan terjadinya net outflows investasi portofolio.
Hal ini seiring tingginya ketidakpastian global dan pembayaran utang luar negeri, di tengah tetap positifnya penanaman modal langsung.
“Sejak September 2025 hingga 20 Oktober 2025, investasi portofolio tercatat net outflows sebesar 5,26 miliar dolar AS yang mengharuskan Bank Indonesia untuk melakukan intervensi dalam rangka stabilisasi nilai tukar rupiah,” kata Perry.
Posisi cadangan devisa pada akhir September 2025 tetap kuat sebesar 148,7 miliar dolar AS. Angka itu, menurut dia, setara dengan pembiayaan 6,2 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri Pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor.
“Ke depan, surplus neraca perdagangan dan arus masuk penanaman modal asing diprakirakan masih akan terus berlanjut,” kata Perry.
Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.



















:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5332436/original/003536800_1756480749-Foto_1__10_.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5331162/original/030751900_1756386365-image001.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5341754/original/008517200_1757324219-aespa_p1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1547611/original/010880700_1490508311-20170326-Denver-March-Powwow-AFP.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5342835/original/093932700_1757401355-cortis_p2.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5256641/original/069022000_1750245668-jackson-sophat-TQ3SgrW9lkM-unsplash.jpg)











