Bukan Fiksi! NASA akan Bangun Reaktor Nuklir di Bulan, Buat Apa?

15 hours ago 1
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Liputan6.com, Jakarta - NASA mengumumkan target ambisius untuk mulai mengoperasikan reaktor nuklir di Bulan pada tahun 2030.

Proyek ini dinilai sebagai langkah strategis dalam persaingan membangun infrastruktur luar angkasa, di mana keberhasilannya dapat memberi pengaruh besar terhadap posisi sebuah negara di masa depan.

Mengutip The Conversation, Rabu (14/8/2025), rencana tersebut bukanlah ide yang baru muncul.

NASA bersama Departemen Energi Amerika Serikat telah menginvestasikan waktu bertahun-tahun untuk mengembangkan sistem tenaga nuklir berukuran kecil yang dirancang agar mampu menopang basis penelitian, operasi penambangan, hingga habitat permanen di permukaan Bulan.

Momentum ini semakin memanas setelah pada April 2025, Tiongkok merilis rencana membangun pembangkit listrik tenaga nuklir di Bulan pada 2035. Sebagai respons, AS mempercepat ambisinya.

Acting Administrator NASA, Sean Duffy, menegaskan bahwa reaktor buatan AS diproyeksikan beroperasi lima tahun lebih cepat dari pesaingnya, menandai babak baru perlombaan teknologi luar angkasa.

Payung Hukum dan Implikasi Politik

Penggunaan tenaga nuklir di luar angkasa ternyata tidak melanggar hukum internasional.

Sejak era 1960-an, AS dan Uni Soviet telah memanfaatkan generator radioisotop untuk menyuplai daya pada satelit, wahana penjelajah Mars, hingga misi antariksa jarak jauh seperti Voyager.

Resolusi PBB tahun 1992 bahkan secara eksplisit mengakui bahwa tenaga nuklir bisa menjadi satu-satunya opsi pada misi di mana energi surya tidak memadai.

Meski demikian, aturan internasional memberikan penekanan pada standar keselamatan, transparansi, serta konsultasi antarnegara sebelum peluncuran atau penempatan fasilitas nuklir di luar Bumi.

Dalam konteks Perjanjian Luar Angkasa 1967, setiap negara wajib memperhatikan kepentingan pihak lain, sehingga penempatan reaktor di Bulan dapat memengaruhi aktivitas negara lain di wilayah sekitarnya.

Infrastruktur semacam ini memang bukan klaim teritorial, tetapi tetap memberi pengaruh signifikan terhadap kontrol akses dan operasional.

Mengapa Reaktor Nuklir Penting?

Kutub selatan Bulan menjadi titik strategis yang banyak diincar karena diyakini menyimpan cadangan es air di dalam kawah yang tidak pernah tersinari matahari.

Sumber daya ini berpotensi diolah menjadi bahan bakar roket, pasokan air minum, hingga oksigen bagi misi jangka panjang.

Keterbatasan tenaga surya di Bulan, yang mengalami siklus siang dan malam masing-masing selama 14 hari, membuat pembangkit listrik berbasis nuklir menjadi pilihan lebih stabil.

Di beberapa kawah, cahaya matahari bahkan tidak pernah masuk, sehingga panel surya tak dapat digunakan sama sekali.

Reaktor nuklir kecil mampu bekerja tanpa henti selama satu dekade, menyuplai energi untuk habitat, kendaraan penjelajah, printer 3D, hingga sistem pendukung kehidupan.

Teknologi ini juga akan menjadi kunci keberhasilan misi ke Mars, di mana intensitas sinar matahari lebih rendah dibanding Bulan.

Tantangan dan Peluang

Pembangunan reaktor nuklir di Bulan bukan tanpa hambatan. Risiko radiasi menjadi perhatian utama, terlebih di lingkungan luar angkasa yang penuh ketidakpastian seperti suhu ekstrem, debu bulan yang abrasif, hingga potensi gangguan dari aktivitas meteorit.

Meskipun begitu, panduan resmi PBB telah menetapkan protokol keselamatan yang sangat ketat, mulai dari desain teknis hingga prosedur darurat, yang apabila diikuti dengan disiplin dapat secara signifikan menekan risiko tersebut.

Para ahli menekankan proyek ini tidak boleh dilihat sebagai perlombaan senjata, melainkan kompetisi membangun infrastruktur strategis yang akan membentuk masa depan eksplorasi Bulan.

Negara pertama yang berhasil mengoperasikan fasilitas vital ini berpotensi menetapkan standar teknis, etika, dan hukum yang akan memengaruhi aktivitas di Bulan selama beberapa dekade mendatang.

Infografis Apollo dan Jejak Manusia di Bulan

Read Entire Article