Liputan6.com, Jakarta Crystal Palace akan menjalani momen bersejarah saat menantang Liverpool di Community Shield 2025, Minggu (10/8) pukul 21.00 WIB di Stadion Wembley. Laga pembuka musim ini bisa disaksikan secara live streaming di Vidio.
Partai ini menjadi spesial bagi The Eagles yang untuk pertama kalinya tampil di ajang bergengsi tersebut. Tiket ke Wembley mereka raih usai menjuarai Piala FA musim lalu—gelar mayor pertama klub sejak berdiri lebih dari satu abad.
Liverpool datang sebagai juara Premier League dengan catatan impresif musim lalu. Skuad asuhan Arne Slot jelas mengincar start manis demi menambah koleksi trofi sekaligus mempertahankan aura dominasi di Inggris.
Meski di atas kertas Liverpool lebih diunggulkan, rekor pertemuan di kompetisi piala menunjukkan Palace mampu memberi perlawanan sengit. Dalam enam duel terakhir, mereka hanya dua kali tumbang dari The Reds, sebuah catatan yang bisa memicu kejutan di Wembley.
Modal Mentereng Crystal Palace
Crystal Palace melangkah ke Community Shield 2025 dengan modal mentereng. Usai menaklukkan Manchester City di final Piala FA, mereka juga memiliki catatan manis di Wembley dengan empat kemenangan dari enam laga netral terakhir.
Statistik pun sedikit berpihak, mengingat mayoritas juara dalam sembilan edisi terakhir adalah pemegang Piala FA seperti mereka.
Skuad Oliver Glasner menutup rangkaian pramusim dengan kemenangan meyakinkan 3-1 atas Augsburg di Jerman. Walau tim pelapis sempat kalah tipis 0-1, performa tim utama memberi indikasi kesiapan penuh untuk laga bergengsi ini.
Dukungan makin lengkap dengan kembalinya Adam Wharton, Marc Guehi, dan Nathaniel Clyne dari cedera. Kehadiran mereka diharapkan menjadi dorongan ekstra bagi Palace untuk menantang dominasi lawan di Wembley.
Crystal Palace Cari Momentum
Crystal Palace sedang menjalani periode penuh gejolak meski baru saja meraih pencapaian bersejarah dengan menjuarai Piala FA untuk pertama kalinya pada Mei lalu. Alih-alih melangkah ke Liga Europa, mereka justru dipindahkan ke UEFA Conference League karena aturan kepemilikan multi-klub UEFA.
Situasi makin rumit karena laga Community Shield digelar di tengah jadwal sidang banding di CAS pada Jumat, dengan keputusan akhir baru keluar Senin mendatang.
Ketidakpastian itu ikut berimbas pada pergerakan di bursa transfer. Hanya dua pemain baru yang datang, yakni Walter Benitz dan Borna Sosa, sementara arus keluar pemain inti nyaris tak ada. Meski Eberechi Eze dan Marc Guehi terus jadi bahan rumor, langkah konkret dari klub peminat belum terlihat.
Berkat minimnya perombakan, skuad inti juara Piala FA musim lalu tetap terjaga. Kondisi ini kontras dengan calon lawan mereka yang gencar berbelanja pemain demi memperkuat skuat musim baru.
Stabilitas komposisi pemain bisa menjadi keunggulan tersendiri, namun ancaman sanksi dan ketidakjelasan masa depan di Eropa membuat atmosfer klub belum sepenuhnya tenang.
Bila mampu menjuarai Community Shield, Palace bukan hanya mengantongi trofi pramusim, tapi juga momentum besar untuk menatap sisa bulan dengan lebih percaya diri, terlepas dari apa pun hasil sidang banding nanti.
Kutukan Crystal Palace untuk Liverpool
Crystal Palace seolah punya 'kutukan' khusus untuk Liverpool di momen-momen penting. Kisahnya dimulai pada semifinal Piala FA 1990, ketika mereka menang dramatis 4-3 di Villa Park, hanya beberapa bulan setelah dibantai 0-9 di Anfield. Sejak itu, The Eagles kerap jadi batu sandungan bagi The Reds.
Musim 2013/14, Palace kembali membuat luka. Di Selhurst Park, mereka mencetak tiga gol dalam 11 menit terakhir untuk memaksakan skor 3-3, sekaligus memupus harapan Liverpool meraih gelar Premier League. Kekalahan pahit lain datang pada era Jurgen Klopp, saat Scott Dann mencetak gol telat untuk membawa Palace menang di Anfield pada 2015.
Drama berlanjut di April 2024, ketika pasukan Oliver Glasner menumbangkan Liverpool 1-0 di kandang sen...