Farmakologi Cinta: Bagaimana Dopamin, Oksitosin, dan Serotonin Mengendalikan Perasaan Kita

9 hours ago 1
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
 Bagaimana Dopamin, Oksitosin, dan Serotonin Mengendalikan Perasaan Kita Ilustrasi(freepik)

CINTA kerap digambarkan sebagai perasaan yang mempesona dan sarat emosi. Namun, sensasi tersebut tidak hanya bersifat puitis, melainkan juga memiliki dasar ilmiah. 

Saat seseorang jatuh cinta atau menjalin kedekatan emosional dengan orang lain. Otak melepaskan sejumlah neurotransmitter dan hormon yang memengaruhi perasaan, perilaku, dan proses pengambilan keputusan. Hal inilah yang disebut dengan farmakologi cinta.

4 Hormon Pengaruhi Perasaan

Dopamin: Pemicu Euforia

Dikenal sebagai feel-good neurotransmitter karena berperan penting dalam sistem penghargaan otak. Ketika seseorang jatuh cinta, kadar dopamin meningkat signifikan, hal ini memainkan peran yang sangat penting dalam perasaan kenikmatan, motivasi, dan penguatan. 

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa efek dopamin ini mirip dengan sensasi euforia akibat penggunaan zat adiktif tertentu.

Oksitosin: Hormon Kedekatan

DIsebut sebagai bonding hormone, oksitosin dilepaskan saat terjadi interaksi fisik atau emosional, seperti berpelukan, berciuman, dan aktivitas seksual. 

Hormon ini membantu memperkuat ikatan emosional, menumbuhkan rasa percaya, serta berperan penting dalam membentuk hubungan jangka panjang dengan pasangan, keluarga, maupun sahabat.

Serotonin: Pengatur Mood

Serotonin memiliki peran besar dalam mengatur suasana hati dan stabilitas emosi. Pada tahap awal jatuh cinta, kadar serotonin justru cenderung menurun. 

Penelitian menemukan bahwa kondisi ini serupa dengan yang dialami penderita gangguan obesesif-kompulsif (OCD), yang dapat menjelaskan mengapa seseorang cenderung terus memikirkan orang yang disukainya. Dalam hubungan jangka panjang, serotonin membantu menjaga keseimbangan emosi dan kestabilan psikologis.

Norepinefrin: Meningkatkan Kewaspadaan

Hormon ini berperan dalam meningkatkan kewaspadaan dan energi. Berama dopamin, hormon ini menstimulasi sistem “reward circuit” di otak, menimbulkan perasaan gembira dan bersemangat saat bersama orang yang disukai. 

Beberapa penelitian pencitraan otak menunjukkan bahwa prefrontal cortex, yang berfungsi menilai risiko dan membuat keputusan rasional, menjadi kurang aktif saat seseorang jatuh cinta. Penurunan aktivitas ini memengaruhi kemampuan pengambilan keputusan secara rasional. Kondisi ini membuat orang lebih cenderung bersikap impulsif dan emosional.

Efek Samping Patah Hati

Jika jatuh cinta dapat memicu rasa euforia, patah hati memberikan efek sebaliknya. Penurunan drastis kadar dopamin dan oksitosin dapat menimbulkan rasa kehilangan, kecemasan, dan ketidakstabilan emosi. Selain itu, hormon stres seperti kortisol ikut meningkat, yang dapat memengaruhi kondisi fisik dan psikologi seseorang.

Kondisi ini disebut para ahli sebagai gejala withdrawal pada kecanduan. Pasalnya otak kehilangan sumber “penghargaan” yang sebelumnya diperoleh dari orang yang disukai.

William, dengan pengalaman ditinggalkan oleh suaminya mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi pada tubuh seseorang ketika sedang patah hati. Dari yang ia temukan, rasa sakit akibat patah hati itu nyata dan bisa memengaruhi tubuh, sama seriusnya dengan sakit gigi atau patah tulang.

William menjelaskan bahwa saat mengalami patah hati, tubuh bereaksi seolah berada dalam situasi bahaya. Reaksi ini dapat meliputi sesak napas, perut sakit, munculnya jerawat, sulit tidur, dan bahkan kondisi medis yang dikenal sebagai sindrom patah hati.

Setelah mengetahui kondisi ilmiah yang terjadi pada tubuh saat jatuh cinta dan patah hati. Perlu disadari kembali cinta merupakan fenomena yang sangat kompleks, berbeda-beda pada setiap individu, dan dapat muncul dalam berbagai bentuk serta perjalanan yang beragam. 

Namun, ketika seseorang memahami mekanisme hormonal di balik cinta, hal itu dapat membantu dalam pengembangan hubungan untuk pasangan yang mengalami kesulitan dalam hubungan. (teenVOGUE/Pacific Neuroscience Institute/verywellhealth/Z-2)

Read Entire Article