Liputan6.com, Jakarta Seorang suporter Liverpool berusia 47 tahun ditangkap polisi setelah diduga melontarkan hinaan bernuansa rasis kepada penyerang Bournemouth, Antoine Semenyo, saat laga di Anfield akhir pekan lalu.
Pria bernama Mark Mogan, yang merupakan pengguna kursi roda, diketahui sebagai pemegang tiket musiman Liverpool. Ia diamankan aparat pada babak pertama setelah sejumlah saksi dan steward melaporkannya ke pihak keamanan stadion.
Merseyside Police mengonfirmasi penangkapan tersebut dan menyatakan bahwa Mogan kini dibebaskan dengan jaminan selama tiga bulan, sambil menunggu proses penyelidikan lebih lanjut.
Sesuai syarat penangguhannya, ia dilarang menghadiri pertandingan sepak bola di Inggris dan wajib melapor ke polisi pada November mendatang.
Insiden Rasisme di Laga Liverpool vs Bournemouth
Insiden itu terjadi pada menit ke-29, ketika Semenyo hendak melakukan lemparan ke dalam. Tayangan televisi memperlihatkan sang penyerang asal Ghana tampak terlibat interaksi dengan seorang penonton di kursi roda.
Semenyo kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada wasit Anthony Taylor, yang sempat menghentikan laga sejenak untuk berbicara dengan kapten dan manajer kedua tim.
Pihak Liverpool langsung mengeluarkan pernyataan tegas. “Kami mengecam keras segala bentuk rasisme dan diskriminasi. Hal tersebut tidak memiliki tempat, baik di sepak bola maupun dalam kehidupan bermasyarakat,” tulis klub dalam keterangan resminya. Jika terbukti bersalah, Mogan terancam larangan masuk stadion Anfield seumur hidup.
Lempar Permen Karet ke Lapangan
Kesaksian lain datang dari seorang pendukung yang berada di tribune dekat lokasi kejadian. Ia menuturkan bahwa Mogan terlihat berusaha mendekati Semenyo lalu melemparkan kata-kata yang membuat sang pemain bereaksi.
Bahkan, disebutkan bahwa pelaku sempat melempar permen karet ke arah lapangan. Situasi tersebut membuat sejumlah penonton di sekitarnya merasa tidak nyaman hingga akhirnya aparat turun tangan.
Ironisnya, Mogan diketahui kerap tampil dalam ajang basket kursi roda bersama tim lokal Greenbank Meteors. Foto-fotonya bersama legenda Liverpool seperti Robbie Fowler dan Emile Heskey juga tersebar di media sosial. Namun reputasi panjangnya sebagai fan setia kini terancam rusak akibat dugaan tindak rasisme ini.
Investigasi Masih Berjalan
Merseyside Police menegaskan investigasi masih berjalan. “Kami memastikan seorang pria berusia 47 tahun telah dibebaskan dengan jaminan setelah ditangkap terkait dugaan hinaan rasis kepada pemain Bournemouth, Antoine Semenyo. Penyelidikan akan terus kami lakukan bersama pihak klub,” bunyi pernyataan resmi kepolisian.
Kasus ini kembali menyoroti pentingnya kampanye “No Room for Racism” yang selama ini digelorakan Premier League. Meski sepak bola kerap digadang sebagai olahraga pemersatu, insiden semacam ini menunjukkan bahwa diskriminasi masih menjadi pekerjaan rumah besar bagi dunia olahraga.
Sumber: Daily Mail