Liputan6.com, Jakarta Akhir pekan ini, Inter Milan akan bertandang ke Olimpico untuk menghadapi AS Roma dalam lanjutan kompetisi Serie A 2025/2026. Laga yang digelar Minggu, 19 Oktober 2025, pukul 01.45 WIB ini bukan sekadar duel dua tim besar Italia, melainkan juga bisa menjadi momen penting dalam catatan panjang rivalitas mereka.
Menurut data Opta, Inter telah mencetak 299 gol ke gawang Roma di Serie A. Artinya, satu gol lagi akan menorehkan nama mereka sebagai tim pertama dalam sejarah Liga Italia yang mencapai 300 gol ke gawang satu lawan. Rekor tersebut menggambarkan superioritas Nerazzurri dalam pertemuan klasik ini.
Dominasi Inter dalam duel melawan Roma sudah terjalin selama beberapa dekade. Dari catatan yang ada, Inter selalu berhasil mencetak gol dalam 11 lawatan terakhir ke Olimpico, dengan rata-rata lebih dari dua gol setiap laga. Jika tren itu berlanjut, bukan mustahil mereka pulang dari ibu kota dengan catatan sejarah baru.
Catatan Emas Inter dan Ujian Gasperini
Rekor Inter di Olimpico belakangan ini luar biasa. Mereka tidak terkalahkan dalam delapan laga tandang terakhir melawan Roma, dengan rincian lima kemenangan dan tiga hasil imbang. Lebih dari itu, empat kunjungan terakhir bahkan selalu berakhir dengan kemenangan bagi Inter — torehan terbaik mereka sepanjang sejarah pertemuan di Roma.
Menariknya, di balik potensi sejarah besar Inter, ada kisah pribadi yang ikut terselip. Gian Piero Gasperini, pelatih baru Roma, punya kenangan pahit saat berhadapan dengan Inter. Ketika masih menukangi Atalanta, catatannya melawan Nerazzurri tergolong buruk. Ia juga tentu tidak melupakan kekalahan telak 1-7 pada 2017 serta periode singkatnya yang gagal bersama Inter pada 2011.
Kini, Gasperini mencoba menulis ulang kisahnya di Olimpico. Roma asuhannya tampil tangguh di kandang musim ini dan belum terkalahkan. Akan tetapi, menghadapi lini depan Inter yang sedang dalam performa produktif, tantangannya jelas tak mudah. Cristian Chivu berhasil membawa Inter tampil trengginas sejauh ini, dengan pola menyerang yang efektif dan soliditas tim yang nyaris tanpa cela.
Roma vs Inter Milan: Pertahanan Kuat vs Serangan Ganas
Pertemuan kali ini menjanjikan duel antara pertahanan terkuat melawan lini serang paling berbahaya di Italia. Roma berupaya mempertahankan catatan tak terkalahkan di kandang, sementara Inter datang dengan motivasi untuk mencetak gol ke-300 ke gawang rival lamanya.
Jika satu gol itu tercipta, Inter Milan tak hanya menambah tiga poin di papan klasemen, melainkan juga menorehkan bab baru dalam sejarah Serie A — bab yang menegaskan dominasi mereka atas Roma dari masa ke masa.
Sumber: Opta, Sempre Inter