
KEBAKARAN hutan dan lahan (karhutla) terus terjadi di sejumlah wilayah di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel). Pascapencabutan status darurat siaga bencana karhutla dan penarikan helikopter water bombing, Kalsel harus mengandalkan satgas darat untuk melakukan pemadaman.
"Karhutla masih terus terjadi di sejumlah wilayah Kalsel, meski hujan juga terus turun. Namun, pascapencabutan status darurat siaga karhutla sejak akhir September 2025 lalu, helikopter water bombing bantuan BNBP (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) telah ditarik sehingga kita praktis mengandalkan satgas darat," kata Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel, Bambang Dedi Mulyadi, Rabu (15/10).
Pusdalops BPBD Kalsel mencatat, dalam beberapa waktu terakhir karhutla terjadi di sejumlah wilayah Kalsel. Pada Selasa (14/10), misalnya, kebakaran lahan terjadi di sejumlah titik di wilayah Kota Banjarbaru, yang diduga dipicu adanya aktivitas pembukaan lahan oleh masyarakat.
"Meski status kebencanaan sudah dicabut, namun BPBD Kalsel dan kabupaten/kota tetap siaga untuk menangani kejadian bencana tidak hanya karhutla tetapi juga ancaman bencana hidrometeorologi," ujarnya. (DY/P-2)