Kisah Rachmayunila: Tak Merokok, Rajin Olahraga, tapi Kanker Paru Stadium 4 Datang Tanpa Gejala

9 hours ago 3
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Liputan6.com, Jakarta - Rachmayunila, seorang penyintas kanker paru, tak pernah membayangkan dirinya akan divonis penyakit mematikan itu. Awalnya, dia hanya merasa cepat lelah saat berpuasa.

Nila mengira hal itu disebabkan kurang tidur dan padatnya pekerjaan. Namun, hasil pemeriksaan medis justru menemukan adanya cairan di paru-paru. Dari situlah dia akhirnya mendapat vonis kanker paru stadium lanjut.

Yang membuat Nila semakin terkejut, selama ini dirinya menjalani gaya hidup sehat. Nila rajin berenang, rutin berjalan kaki minimal 6.000 langkah per hari, mengonsumsi makanan segar, hingga menjalani medical check-up tahunan.

"Saya merasa kecolongan, karena medical check-up saya biasanya hanya tes darah tanpa rontgen. Tiba-tiba sudah stadium 4," kata Nila dalam diskusi memperingati Bulan Kanker Paru Sedunia yang digelar Cancer Information & Support Center (CISC) bersama komunitas pasien kanker pada Rabu, 27 Agustus 2025.

Menurutnya, kurangnya deteksi dini menjadi alasan banyak pasien baru mengetahui penyakitnya saat kondisi sudah parah. Kanker paru-paru memang sering tidak menunjukkan gejala jelas, sehingga masyarakat kerap abai hingga terlambat mendapatkan penanganan.

Deteksi Dini yang Masih Lemah

Kisah Nila menjadi contoh nyata lemahnya deteksi dini kanker paru di Indonesia. Meski rutin medical check-up, penyakitnya tidak terdeteksi lebih awal karena pemeriksaan terbatas hanya pada tes darah. Dia baru benar-benar mengetahui kondisinya setelah menjalani rontgen dan PET scan yang lebih mendalam.

"Harusnya ada gejala, tapi saya tidak merasakan apa-apa. Tidak ada batuk, tidak ada sesak. Makanya saya kaget, langsung stadium 4," ujarnya.

Mengutip Lungevity Transforming Lung Cancer, kanker paru sebenarnya bisa dideteksi lebih awal melalui skrining. Skrining berarti memeriksa adanya kanker sebelum gejala muncul.

Salah satu metode yang direkomendasikan adalah low-dose computed tomography (LDCT) atau CT scan dosis rendah, yang terbukti lebih efektif pada individu berisiko tinggi.

CT scan dinilai jauh lebih sensitif dibanding rontgen dada karena mampu mendeteksi kelainan kecil yang mungkin merupakan kanker paru.

American Cancer Society juga menegaskan bahwa sebagian besar kanker paru tidak menimbulkan gejala hingga menyebar, meski beberapa pasien stadium awal bisa saja mengalami tanda-tanda tertentu.

Gejala kanker paru-paru yang paling umum adalah: 

  • Batuk yang tidak kunjung sembuh atau semakin parah 
  • Batuk berdarah atau mengeluarkan dahak berwarna keruh
  • Nyeri dada yang seringkali bertambah parah saat bernapas dalam, batuk, atau tertawa 
  • Suara serak 
  • Kehilangan nafsu makan 
  • Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan 
  • Sesak napas
  • Lelah atau lemah 
  • Infeksi seperti bronkitis dan pneumonia yang tidak kunjung sembuh atau terus kambuh 
  • Timbulnya mengi baru 

Ternyata Hidup Sehat Bukan Jaminan Bebas Kanker

Meski rajin menjaga pola hidup, Rachmayunila menyadari bahwa kanker paru bisa menyerang siapa saja. Nila jarang makan makanan instan, rutin olahraga, minum lemon setiap pagi, hingga mengonsumsi jamu tradisional. Namun semua itu tak menjamin dirinya terbebas dari kanker.

"Saya rajin berenang, jalan kaki, minum lemon setiap pagi, bahkan rutin minum jamu. Tapi tetap saja saya terkena kanker paru," katanya.

Dari pengalamannya, Nila berharap pemerintah dan lembaga kesehatan lebih gencar memberikan edukasi. Menurutnya, masyarakat perlu memahami bahwa kanker paru sering muncul tanpa gejala hingga stadium lanjut.

"Saya berharap ada lebih banyak edukasi tentang cara skrining dan deteksi dini, supaya orang tidak lagi kecolongan seperti saya," pungkasnya.

Foto Pilihan

Murid sekolah dasar diperiksa mulut dan giginya saat kegiatan Cek Kesehatan Gratis (CKG) di SD Prestasi Global, Depok, Jawa Barat, Senin (4/8/2025).
Read Entire Article