Disitat dari Japan Today, laba yang dihasilkan Honda periode April hingga Juni 2025 berjumlah 196,7 miliar yen atau setara Rp 21,7 triliun. Turun hampir 50 persen dibandingkan periode serupa tahun lalu yang mencatatkan 394,7 miliar yen (Rp 43,6 triliun).
Produsen kendaraan roda empat dan roda dua yang berbasis di Tokyo ini memproyeksikan laba total hingga Maret 2026 akan mencapai 420 miliar yen, setara dengan Rp 46,4 triliun. Target yang ditetapkan tersebut 50 persen lebih rendah dari capaian keuntungan tahun sebelumnya.
Meski adanya indikasi penurunan laba, Honda Motor Corporation tetap memperkirakan akan menjual 3,62 juta kendaraan di seluruh dunia hingga Maret 2026 mendatang.
Pihak HMC mengeklaim, bisnis sepeda motor di Brasil dan Vietnam masih kuat. Selaras dengan penjualan mobil di Amerika Utara yang tetap konsisten, meski ada hambatan tarif ekspor.
Eiji Fujimura selaku kepala keuangan sekaligus direktur Honda berharap kesepakatan antara AS dan Jepang dalam memangkas tarif ekspor menjadi 15 persen dari yang direncanakan sebesar 25 persen bisa terealisasi.
“Penyesuaian tarif dari 25 persen menjadi 15 persen tersebut akan berdampak baik bagi bisnis, konsumen, pemasok, serta pemegang saham perusahaan,” ucap Fujimura dikutip Japan Today.
”Sekarang kita harus menghadapi new normal ini,” tandasnya.
Adapun dampak pemberlakuan tarif ekspor ke Amerika Serikat diperkirakan akan mengoreksi hingga 450 miliar yen (Rp 49,7 triliun).
Penjualan mobil juga menurun secara tahunan di Jepang, sejumlah kawasan Asia, dan Eropa. Torehan penjualan Honda secara global dalam periode April hingga Juni 2025 sebanyak 839 ribu unit, turun dari 869 ribu unit pada periode serupa tahun lalu.
Sementara, dikutip dari data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), di Indonesia PT Honda Prospect Motor (HPM) juga mengalami penurunan penjualan.
Sepanjang periode April hingga Juni 2025, mobil Honda di Indonesia terjual Secara wholesales (dari pabrik ke diler) sebanyak 10.345 unit, turun dari 19.523 unit pada periode serupa tahun lalu.
Meski begitu, tren kenaikan penjualan mulai bereaksi. April 2025 tercatat 3.000 unit mobil Honda berhasil terjual. Kemudian, menjadi 3.166 unit pada Mei 2025, hingga mulai pulih di bulan Juni 2025 menjadi 4.179 unit.
Produksi mobil Honda di Indonesia juga menurun hingga 32,2 persen pada semester pertama 2025 menjadi 29.865 unit, dari 44.065 unit pada Januari-Juni tahun lalu.