Liputan6.com, Jakarta Legenda Manchester United, Peter Schmeichel, menyoroti kebijakan transfer klub pada musim panas lalu. Ia menilai keputusan mendatangkan Benjamin Sesko dan melepas Rasmus Hojlund adalah langkah yang keliru.
Sesko bergabung dari RB Leipzig ke Old Trafford pada Agustus dengan nilai transfer mencapai £66,26 juta ditambah bonus £7,36 juta. Meski sempat kesulitan di awal, penyerang asal Slovenia itu kini mulai menunjukkan peningkatan performa dengan mencetak gol dalam dua laga terakhir.
Di sisi lain, Hojlund dipinjamkan ke Napoli dengan klausul pembelian wajib jika klub Italia itu lolos ke Liga Champions. Striker Denmark tersebut langsung tampil tajam dengan empat gol dalam enam laga awal bersama Kevin De Bruyne di lini depan.
Schmeichel menganggap keputusan tersebut tidak logis karena Hojlund sebenarnya hanya membutuhkan dukungan dari rekan-rekannya di lapangan. Ia menilai United seharusnya fokus memperbaiki lini lain yang lebih mendesak ketimbang menambah penyerang baru.
Keputusan yang Aneh dan Tidak Diperlukan
Peter Schmeichel menyebut transfer Sesko merupakan langkah aneh yang tidak memperbaiki masalah utama tim. Ia merasa Manchester United tidak memberi kesempatan cukup bagi Hojlund untuk berkembang di bawah dukungan pemain kreatif yang tepat.
Menurutnya, masalah performa Hojlund di musim lalu bukan karena kualitas sang pemain, melainkan karena minimnya suplai bola dari lini tengah. Kini, saat bermain bersama De Bruyne di Napoli, striker muda itu terbukti tajam dan efektif di depan gawang.
“Perekrutan Benjamin Sesko terasa aneh bagi saya karena klub sebenarnya sudah punya Rasmus Hojlund, yang selama dua tahun kekurangan suplai bola,” ujarnya kepada BBC Podcast Sacked in the Morning.
“Cukup lihat saja apa yang dia lakukan di Napoli bersama Kevin De Bruyne dan Scott McTominay — dia mencetak gol. Saya sudah bilang sejak dua setengah tahun lalu, Rasmus Hojlund bisa menjadi striker dengan 25 gol per musim untuk Manchester United, asal dia mendapat dukungan yang layak,” lanjutnya.
Fokus Utama Klub Harusnya Berbeda
Schmeichel menilai ada area lain yang seharusnya lebih diprioritaskan Manchester United daripada menambah penyerang. Ia menyoroti posisi gelandang bertahan dan penjaga gawang sebagai dua sektor paling mendesak untuk diperbaiki.
Menurutnya, performa tim banyak terganggu oleh kesalahan individu di sektor pertahanan, terutama dari kiper. Ia menegaskan bahwa pada masa kejayaannya, kiper Manchester United justru menjadi penyelamat yang mampu mengamankan banyak poin setiap musim.
“Kami melepas Hojlund hanya karena statistik golnya musim lalu sedikit, lalu mendatangkan Sesko di saat yang bersamaan dengan kehadiran Matheus Cunha dan Bryan Mbuemo — padahal dua pemain itu bisa memberi suplai bola yang baik untuk Hojlund,” jelasnya.
“Kami menghabiskan lebih dari £70 juta untuk Sesko, padahal kami belum punya gelandang bertahan yang seharusnya ada, dan posisi penjaga gawang juga bermasalah. Musim ini saja kami sudah kebobolan sembilan gol akibat kesalahan kiper,” tambahnya.
Kritik terhadap Struktur Rekrutmen Klub
Selain menyalahkan keputusan transfer, Schmeichel juga menyoroti struktur rekrutmen di dalam klub. Ia menuding adanya pengaruh personal dalam keputusan mendatangkan Sesko karena hubungan antara kepala rekrutmen United dan RB Leipzig.
Schmeichel menyiratkan bahwa perekrutan tersebut lebih didasari faktor koneksi, bukan kebutuhan nyata di skuad. Ia menilai hal semacam ini membuat kebijakan transfer Manchester...