MediaTek Dimensity 9500 Rilis 22 September 2025, Dahului Snapdragon 8 Elite 2

Liputan6.com, Jakarta - MediaTek baru saja mengungkap jadwal peluncuran chipset teranyar mereka, Dimensity 9500, yang digadang-gadang sebagai prosesor flagship generasi terbaru pesaing Snapdragon 8 Elite 2.

Mengutip GizChina, Kamis (14/8/2025), raksasa teknologi asal China itu sengaja memilih jadwal peluncuran Dimensity 9500 pada 22 September 2025 atau sehari sebelum acara tahunan Qualcomm.

Ya, Qualcomm dijadwalkan akan memperkenalkan chipset Snapdragon 8 Elie 2 pada 23 September 2025 di event tahunan mereka, yakni Snapdragon Summit.

Diyakini, strategi pengumuman Dimensity 9500 lebih dulu merupakan langkah strategis MediaTek untuk mendapatkan perhatian publik dan siap mengguncang dominasi Qualcomm di segmen smartphone flagship global.

Selain pemanfaatan momentum unik ini, MediaTek juga memperkenalkan inovasi teknologi terbaru pada CPU, GPU, dan Artificial Intelligence (AI). Dengan begitu, mereka bisa mengklaim posisi sebagai pemimpin kinerja sebelum Qualcomm bergerak.

Beberapa perkembangan dikabarkan akan membuat kejutan kali ini, di antaranya penggunaan konfigurasi CPU delapan inti. Dengan satu inti utama Travis X930 berjalan pada 3,23 GHz, dua inti Alto di 3,03 GHz, dan empat inti Gelas di 2,23 GHz.

Kemudian untuk eksekutor penampil grafis, GPU Mali-G1-Ultra MC12 bakal menjadi pilihan MediaTek untuk Dimensity 9500. Kabarnya, GPU ini memiliki kecepatan 1 GHz dan diklaim mampu menjalankan game ray tracing di atas 100 frame per detik.

Hadirnya inovasi serta penggunaan komponen yang engga kaleng-kaleng membuat beberapa produsen smartphone besar seperti Vivo dan Oppo melirik Dimensity 9500. Kehadiran produk ini diprediksi mengubah strategi peluncuran perangkat flagship sepanjang akhir tahun.

Dengan demikian, MediaTek membuktikan bahwa mereka mampu menyaingi Qualcomm, bukan hanya di sisi harga, tapi juga performa dan efisiensi daya. Sebuah hal yang penting untuk mendapatkan pengakuan dari pasar premium.

Dengan debut yang sangat dekat, publik akan bisa langsung membandingkan spesifikasi, performa, dan inovasi kedua chipset. Pertarungan ini diprediksi menjadi salah satu yang paling ketat dalam sejarah persaingan mobile.

Dimensity 9500 kabarnya diproduksi menggunakan proses fabrikasi TSMC N3P berteknologi 3nm. Proses ini menjanjikan efisiensi daya lebih tinggi serta performa lebih baik dibandingkan generasi sebelumnya, termasuk Dimensity 9400.

Selain penggunaan CPU delapan inti dan GPU kelas atas, chipset disebut-sebu mengintegrasikan unit pemrosesan AI atau Neural Processing Unit (NPU) baru di Dimensity 9500 yang mampu mencapai 100 TOPs. Angka ini menunjukkan peningkatan signifikan untuk aplikasi berbasis kecerdasan buatan dan pemrosesan gambar tingkat lanjut.

Dengan kombinasi CPU bertenaga, GPU efisien, dan NPU kuat, Dimensity 9500 diprediksi menjadi salah satu chipset terkuat di pasaran, khususnya untuk flagship 2025 hingga awal 2026.

Hadirnya chipset terbaru dari MediaTek kemungkinan akan mengubah strategi dan tujuan mereka dari tadinya chip hemat daya dan efisien menjadi solusi menyeluruh untuk gaming, fotografi AI, dan multitasking berat.

Meskipun komponen yang disanding merupakan kelas atas, sampai saat ini belum ada bocoran benchmark resmi. Kabarnya, angka resmi baru akan diketahui setelah peluncuran resmi pada September 2025.

Buat kamu pernah melihat skor benchmark awal, sebaiknya menunggu lebih lanjut terkait munculnya pengetesan resmi. Walaupun hasil skor menunjukkan peningkatan performa CPU dan GPU signifikan dibandingkan pendahulunya, kredibilitas dari informasi ini belum dapat dipercayai secara penuh.

Meski begitu, masih ada pertanyaan mengenai strategi harga MediaTek. Apakah mereka akan menjaga harga kompetitif atau justru menaikkan untuk menegaskan posisi di segmen ultra-premium.

Tahun 2025 akan menjadi salah satu momen paling panas dalam sejarah persaingan chipset smartphone. MediaTek dan Qualcomm sama-sama memilih bulan September untuk meluncurkan prosesor flagship terbarunya.

Biasanya, flagship SoC diumumkan pada akhir tahun agar tetap relevan sepanjang tahun berikutnya. Namun, perubahan jadwal ini menandakan persaingan yang lebih agresif dan cepat dalam industri.

Dengan Dimensity 9500 dan Snapdragon 8 Elite 2 dirilis hampir bersamaan, konsumen dan produsen smartphone dapat langsung membandingkan performa keduanya di pasar nyata.

Ini berarti siklus hidup chipset bisa menjadi lebih pendek. Plus varian seperti Dimensity 9500+ atau Snapdragon 8+ Elite 2 kemungkinan akan dirilis pada awal 2026.

Perubahan pola ini juga memberi tekanan pada brand smartphone. Mereka harus mempercepat jadwal peluncuran perangkat flagship untuk memanfaatkan hype dari prosesor baru.

Para penggemar teknologi akan mendapatkan keuntungan berupa inovasi yang hadir lebih cepat, namun di sisi lain, mereka juga mungkin melihat perangkat flagship menjadi cepat usang.

Persaingan ini bukan hanya soal kecepatan rilis, tetapi juga tentang siapa yang bisa menawarkan kombinasi terbaik antara performa, efisiensi, dan fitur AI canggih.

Apapun hasilnya, pertarungan ini akan menjadi catatan penting dalam sejarah teknologi mobile, mengubah cara industri memandang siklus peluncuran chipset.