Liputan6.com, Jakarta GERD anxiety adalah kondisi yang semakin sering dibicarakan, terutama di kalangan dewasa muda. Istilah ini merujuk pada munculnya gejala asam lambung naik atau GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) yang dipicu atau diperburuk oleh rasa cemas berlebihan. Banyak orang tidak menyadari bahwa kesehatan pencernaan dan kesehatan mental ternyata memiliki hubungan yang erat.
Kecemasan atau anxiety adalah respons alami tubuh terhadap stres. Namun, bila berlangsung lama atau intens, kecemasan dapat menimbulkan berbagai gangguan, termasuk memperburuk masalah lambung. Sebaliknya, penderita GERD juga bisa merasa semakin cemas karena gejala asam lambung yang sering kambuh dan mengganggu aktivitas.
Menurut laman Healthline, gejala GERD anxiety biasanya merupakan kombinasi antara gejala fisik akibat refluks asam lambung dan gejala psikologis akibat kecemasan. Liputan6.com akan membahas secara lengkap tentang tanda-tanda GERD anxiety, bagaimana hubungan keduanya saling memengaruhi, serta langkah-langkah untuk mengatasinya, Rabu (20/8/2025).
1. Heartburn (nyeri ulu hati atau sensasi terbakar di dada)
Sensasi ini adalah gejala khas GERD. Anxiety dapat memperburuk heartburn dengan meningkatkan produksi asam lambung dan melemahkan sfingter esofagus bagian bawah.
2. Mual dan muntah
Penderita sering merasa mual, terutama saat cemas, karena asam lambung yang naik ke kerongkongan.
3. Nyeri dada atau sensasi sesak
Banyak penderita GERD anxiety merasa nyeri dada mirip serangan jantung. Hal ini sering memicu kekhawatiran berlebihan, padahal penyebabnya adalah asam lambung.
4. Sensasi globus (seperti ada benjolan di tenggorokan)
Rasa mengganjal ini sering membuat penderita merasa sulit menelan dan meningkatkan kecemasan.
5. Gangguan tidur (insomnia)
Refluks asam memburuk saat berbaring, sementara anxiety juga bisa mengganggu siklus tidur. Kombinasi ini membuat penderita sulit beristirahat dengan baik.
6. Detak jantung cepat (palpitasi)
Kecemasan bisa memicu jantung berdebar, dan sensasi ini sering disalahartikan sebagai gejala GERD yang lebih parah.
7. Gelisah atau gugup berlebihan
Saat gejala fisik GERD muncul, penderita cenderung semakin cemas, menciptakan lingkaran setan antara gejala fisik dan mental. Menurut Medical News Today (2018), kecemasan dapat meningkatkan sensitivitas tubuh terhadap rasa sakit, sehingga penderita GERD anxiety lebih mudah merasa tidak nyaman meskipun refluks asam tidak terlalu parah.
Bagaimana GERD Bisa Menyebabkan Kecemasan?
Meski tampak berbeda, GERD dan anxiety saling memengaruhi. Beberapa mekanisme yang mendasarinya antara lain:
- Peningkatan Sensitivitas Nyeri: Anxiety membuat sistem saraf lebih peka terhadap rasa sakit. Akibatnya, penderita GERD merasakan gejalanya lebih parah dibanding orang tanpa kecemasan.
- Pengaruh pada Sfingter Esofagus: Studi yang dipublikasikan dalam Journal of Neurogastroenterology and Motility (2018) menyebutkan bahwa kecemasan bisa melemahkan katup (LES/lower esophageal sphincter), sehingga asam lambung lebih mudah naik.
- Gangguan Motilitas Esofagus: Anxiety juga dapat mengganggu pergerakan otot kerongkongan yang berfungsi mendorong makanan ke lambung. Hal ini memicu refluks lebih sering.
- Dampak Psikologis GERD terhadap Mental: Menurut laman ners.unair.ac.id, penderita GERD sering merasa terbatas dalam aktivitas sehari-hari karena gejalanya yang kambuh tiba-tiba. Kondisi ini dapat memicu perasaan frustrasi, cemas, hingga depresi.
Dengan kata lain, GERD dapat memperburuk kecemasan, sementara kecemasan juga bisa memperburuk GERD, sebuah lingkaran yang sulit diputus tanpa penanganan tepat.
Cara Mengatasi GERD Anxiety
Penanganan GERD anxiety perlu mencakup aspek fisik dan psikologis. Berikut beberapa langkah yang direkomendasikan oleh para ahli kesehatan:
-
Perubahan Pola Makan dan Gaya Hidup
- Hindari makanan pemicu seperti makanan pedas, berlemak, cokelat, gorengan, dan minuman berkafein atau beralkohol.
- Makan dalam porsi kecil tetapi sering.
- Jangan langsung berbaring setelah makan.
- Terapkan sleep hygiene agar tidur lebih berkualitas.
- Teknik Relaksasi untuk Mengelola Stres: Menurut ygi.or.id, meditasi, yoga, latihan pernapasan, atau melakukan hobi dapat membantu menurunkan kecemasan yang memicu GERD.
-
Pengobatan Medis
- Untuk GERD: obat antasida, H2 blocker, atau proton pump inhibitor (PPI).
- Untuk anxiety: selective serotonin reuptake inhibitors (SSRIs), serotonin-norepinephrine reuptake inhibitors (SNRIs), atau terapi kognitif-perilaku (CBT). Studi tahun 2017 bahkan menemukan kombinasi obat GERD (pantoprazole) dengan antidepresan (amitriptyline) efektif menurunkan gejala keduanya.
-
Hindari Faktor Risiko
- Berhenti merokok.
- Hindari alkohol.
- Kelola berat badan agar tidak berlebih.
- Konsultasi ke Dokter: Jika perubahan gaya hidup dan obat bebas tidak membantu, segera periksa ke dokter spesialis. Penanganan yang lebih komprehensif diperlukan bila gejala sudah mengganggu aktivitas harian.
FAQ Seputar GERD Anxiety
1. Apakah GERD bisa dipicu oleh stres?
Ya. Menurut studi tahun 2023, orang dengan tingkat stres sedang hingga tinggi hampir dua kali lebih berisiko mengalami gejala refluks asam dibanding orang dengan stres rendah.
2. Bagaimana membedakan nyeri dada GERD dan serangan jantung?
Nyeri GERD biasanya muncul setelah makan, terasa seperti terbakar, dan memburuk saat berbaring. Jika nyeri menjalar ke rahang atau lengan disertai sesak napas dan keringat dingin, segera ke dokter untuk memastikan.
3. Apakah anxiety bisa menimbulkan gejala mirip GERD?
Ya. Anxiety dapat memicu heartburn, mual, hingga sensasi globus, yang mirip dengan gejala GERD. Karena itu, diagnosis harus dilakukan oleh tenaga medis.
4. Apakah GERD anxiety bisa sembuh total?
Bisa dikendalikan dengan pengobatan, perubahan gaya hidup, serta terapi psikologis. Namun, kekambuhan bisa terjadi bila pemicu tidak dihindari.
5. Kapan sebaiknya saya ke dokter?
Segera konsultasikan bila gejala GERD anxiety tidak membaik dengan perubahan pola hidup, sering kambuh, atau menimbulkan nyeri dada berat yang dikhawatirkan terkait jantung.
Sumber Rujukan
- Healthline. Is There a Connection Between GERD and Anxiety?
- Medical News Today (2018). GERD and Anxiety: What’s the Link?
- Ners Unair. Bagaimana GERD Bisa Menyebabkan Kecemasan
- YGI.or.id. Mengenal Lebih Dekat Tentang GERD Anxiety
- Journal of Neurogastroenterology and Motility (2018). Anxiety and Gastroesophageal Reflux Disease