Pengamat Anggap Putusan MK Tidak Ideal

1 month ago 12
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Pengamat Anggap Putusan MK Tidak Ideal Pekerja menata logistik Pilkada Kabupaten Tangerang yang akan didistribusi di Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Banten.(ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin)

Direktur Monitoring Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) Indonesia, Jojo Rohi merespons Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 135/PUU-XXII/2024 yang menetapkan perubahan dalam desain penyelenggaraan Pemilu nasional dan daerah ke depan.

Dalam putusan tersebut, MK mengubah skema waktu pelaksanaan Pemilu menjadi dua tahap. Pertama, Pemilu Serentak Nasional (Presiden, DPR, dan DPD) tetap dilaksanakan pada tahun 2029. Kedua, Pemilu Daerah (Pilkada dan Pemilihan Anggota DPRD) digeser dua tahun kemudian pada tahun 2031, dan disatukan pelaksanaannya.

Jojo menilai putusan MK yang memisahkan pemilihan berdasarkan wilayah tidak akan berkontribusi pada peningkatan kualitas eksekutif dan legislatif. Menurutnya, skema yang ideal adalah memisahkan pemilihan presiden (Pilpres) dengan pemilihan legislatif (Pileg).

"Sebenarnya kalau memperbaiki kualitas dua cabang kekuasaan ini maka sebenarnya yang lebih ideal yang kita lakukan ialah eksekutif sendiri, legislatif sendiri ketimbang memisahkan zona wilayah. Karena memisahkan pemilihan berdasarkan zona wilayah tidak berkontribusi apa-apa untuk meningkatkan kualitas eksekutif dan legislatif," kata Jojo saat diskusi di Formappi, hari ini.

Jojo menjelaskan berkaca pada Pemilu serentak sebelumnya, publik lebih menaruh perhatian pada Pilpres. Ia mengambil contoh pada Pemilu 2029, berdasarkan survei sekitar 70% percakapan di ruang publik membahas soal Pilpres. Sedangkan sisanya membahas Pileg.

Selain itu, ia mengatakan tingkat golput pada Pilpres 2019 sebanyak 19%. Sedangkan tingkat golput pada Pileg 2029 sekitar 30%. Kemudian, berdasarkan survei, ia menyebut 75% pemilih tidak mengenal calon legislatif yang akhirnya mereka golput dan hanya memilih calon presiden. 

Berdasarkan data tersebut, Jojo menilai putusan MK Pemilu Serentak Nasional, yakni Presiden, DPR, dan DPD tersebut tidak banyak mengubah kualitas eksekutif dan legislatif ke depannya. Pasalnya, fokus publik masih akan tertuju pada Pilpres.

"Dampaknya kalau Pileg dan Pilpres digabung, jadi satu ibaratnya legislatif jadi anak tiri. Yang banyak dibicarakan dan konflik soal Pilpres. Padahal kita juga menginginkan parlemen mampu mengimbangi kekuatan eksekutif. Kita mengusung prinsip trias politika di mana kekuasaan dibagi, maka itu legislatif kualitasnya sama kuat dan bagusnya dengan eksekutif," katanya. (Faj/P-1)

Read Entire Article