Populer: Diskon Tambah Daya Listrik; Emas Batangan Kena Tarif 39 Persen ke AS

PT PLN (Persero) memberikan diskon 50 persen bagi pelanggan yang ingin melakukan tambah daya listrik menjadi salah satu berita populer pada akhir pekan ini. Selanjutnya, Amerika Serikat (AS) mengenakan tarif impor sebesar 39 persen untuk emas batangan juga menarik perhatian pembaca.

Untuk lebih jelasnya, berikut rangkuman berita populer tersebut.

Diskon 50 Persen Tambah Daya Listrik

Diskon tersebut dapat diakses mulai dari 10 hingga 23 Agustus 2025. Hal ini merupakan bagian dari program ‘Energi Kemerdekaan’ dalam rangka Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia. Diskon tersebut menjadi bentuk apresiasi PLN terhadap para pelanggannya serta agar masyarakat bisa lebih mendapat dukungan dalam mendapat listrik yang terjangkau.

“Mengusung semangat HUT ke-80 Kemerdekaan RI, program promo ‘Energi Kemerdekaan’ dihadirkan untuk memberikan pengalaman penggunaan listrik yang lebih nyaman melalui kemudahan tambah daya,” kata Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo dalam keterangan tertulis, Minggu (10/8).

Diskon tambah daya ini berlaku untuk semua pelanggan PLN mulai dari tarif satu fasa dengan daya awal 450 Volt Ampere (VA) hingga 5.500 VA yang ingin menambah daya hingga maksimal 7.700 VA. Dengan program ini, pelanggan dengan daya 450 VA yang mau meningkatkan daya menjadi 7.700 VA hanya perlu membayar Rp 3.512.625, dari tarif normal sebesar Rp 7.025.250.

Emas Batangan Kena Tarif 39% ke AS

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali membuat panik dunia. Kali ini terkait dengan tarif impor untuk emas batangan yang sebesar 39 persen.

Mengutip Reuters, Minggu (19/8), keputusan yang terbit di situs Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS (CBP) menyebut Washington memberlakukan tarif impor khusus terhadap emas batangan.

Mengacu pada putusan yang diunggah di laman CBP, kode HS 7108.13.5500 untuk emas batangan ukuran 1 kilogram dan 100 troy ounce, ukuran paling populer di pasar berjangka AS, tidak termasuk dalam daftar produk yang dibebaskan dari tarif impor negara tertentu. Akibatnya, pengiriman emas batangan, termasuk dari Swiss, kini otomatis terkena tarif 39 persen.

Asosiasi Produsen dan Pedagang Logam Mulia Swiss (ASFCMP) menyebut langkah ini menjadi pukulan berat bagi industri emas, mengingat AS merupakan pasar penting. “Dengan tarif 39 persen, ekspor emas batangan ke AS pasti akan berhenti,” kata Presiden ASFCMP Christoph Wild.

Swiss menjadi pusat penyulingan dan transit emas, sementara Inggris adalah rumah bagi pusat perdagangan emas bebas terbesar di dunia. Afrika Selatan dan Kanada termasuk di antara negara penambang emas utama.

Read Entire Article