Liputan6.com, Jakarta Real Madrid bersiap melanjutkan kiprahnya di Liga Champions 2025/2026. Pada matchday 3 fase liga, Los Blancos akan menjamu Juventus di Santiago Bernabeu, Kamis (23/10/25) pukul 02.00 WIB. Laga ini menjadi ujian penting bagi dua tim yang tengah berada di jalur berbeda.
Tim asuhan Xabi Alonso mengusung kepercayaan diri tinggi usai memetik dua kemenangan beruntun di awal fase liga. Sebaliknya, Juventus di bawah kendali Igor Tudor masih mencari stabilitas permainan setelah performa naik-turun di awal musim.
Pertarungan ini juga mempertemukan dua tradisi besar sepak bola Eropa. Real Madrid, sang penguasa benua biru, ingin menegaskan dominasinya, sementara Juventus mencoba membangun kembali kepercayaan diri lewat hasil positif di markas lawan.
Dengan kualitas pemain yang dimiliki kedua tim, duel di Bernabeu diyakini akan berjalan ketat dan sarat gengsi. Madrid unggul di atas kertas, tetapi Juventus dikenal selalu punya cara untuk membuat lawan kesulitan di panggung besar seperti ini.
Alonso Bangun Mental Juara Madrid
Sejak dipercaya memimpin Real Madrid, Xabi Alonso membawa semangat baru ke ruang ganti Los Blancos. Mantan gelandang elegan itu mengusung filosofi permainan yang terstruktur, efisien, dan menekankan kerja kolektif di setiap lini.
"Kami terus berkembang. Skuad ini masih memiliki banyak potensi untuk menjadi lebih baik. Peran saya di sini adalah membimbing mereka dan memberikan waktu untuk perkembangan itu," ujar Alonso. "Dalam dua bulan saya di sini, sudah terlihat bagaimana beberapa pemain meningkat. Kami ingin menjadi lebih baik lagi," papar Alonso, dikutip UEFA.com.
Performa Madrid sejauh ini memang meyakinkan. Dua kemenangan awal di Liga Champions membuat mereka percaya diri, dengan Kylian Mbappe menjadi motor serangan utama. Alonso pun tak segan memuji pengaruh besar sang penyerang asal Prancis.
“Pengaruh Mbappe sama pentingnya dengan gol-golnya. Rekan setimnya mengikuti arahannya, baik dengan bola maupun tanpa bola. Kylian akan selalu menjadi pemimpin kami dalam mencetak gol, tetapi saat ini ia memberikan dampak yang lebih besar lagi. Ia sangat cerdas,” kata Alonso.
Madrid bukan hanya kuat secara teknis, tetapi juga matang secara mental. Dalam laga besar seperti ini, pengalaman para pemain senior seperti kiper Thibaut Courtois akan jadi penentu.
“Kami akan menghadapi raksasa Eropa. Mereka memang tidak sedang dalam performa terbaik, tapi justru itu yang membuat mereka berbahaya. Ini akan menjadi pertandingan yang sulit; kami harus menunjukkan fokus yang tepat,” tutur Courtois.
Juventus: Antara Tantangan dan Pembuktian
Juventus datang ke Bernabeu dengan membawa beban sekaligus peluang. Di bawah asuhan Igor Tudor, Bianconeri berusaha keluar dari periode inkonsistensi.
Xabi Alonso mengaku tak akan meremehkan calon lawannya itu. “Beberapa minggu lalu, Juve sempat berada dalam tren yang cukup baik. Namun, terlepas dari hasil terbaru mereka, kami siap menghadapi pertandingan sulit. Bahkan ketika mereka sedang dalam masa sulit, Juventus tetap sangat berbahaya. Kenan Yildiz sedang dalam performa bagus,” ucap Alonso.
Juventus memang punya modal sejarah panjang dan mental kompetitif di ajang Eropa. Meski form-nya belum stabil, kekuatan karakter tim asal Turin itu bisa menjadi faktor pembeda. Tudor diyakini akan menyiapkan strategi disiplin dengan transisi cepat untuk menekan lini pertahanan Madrid.
Bagi Juventus, laga ini bukan hanya tentang mencari poin, tetapi juga mengirim pesan bahwa mereka masih pantas diperhitungkan di pentas tertinggi Eropa. Kemenangan di Bernabeu akan menjadi suntikan moral yang luar biasa.
Real Madrid mungkin berada di atas angin, tetapi Juventus punya reputasi sebagai tim yang selalu mampu bertahan di tengah tekanan. Pertarungan dua nama besar ini pun menjanjikan duel klasik yang tak hanya menguji taktik, tapi juga mental juara di lapangan hijau.
Sumber: UEFA.com