CAPAIAN realisasi investasi di Indonesia pada triwulan ketiga 2025 tercatat sebesar Rp491,4 triliun. Angka itu meningkat 13,9% secara year-on-year (yoy) dari Rp431,5 triliun pada tahun sebelumnya. Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan P. Roeslani menyampaikan realisasi investasi triwulan ketiga itu berhasil menyergap hampir 700 ribu tenaga kerja.
"Yang paling penting buat kami adalah bagaimana di penyerapan tenaga kerjanya. Penyerapan tenaga kerjanya mencapai 696.478 orang dari hasil investasi triwulan ketiga 2025," kata Rosan dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Investasi/BKPM, Jakarta, Jumat (17/10).
Terkait kontribusi, penanaman modal dalam negeri (PMDN) masih mendominasi yakni Rp279,4 triliun atau 56,9%. Sementara penanaman modal asing (PMA) Rp212 triliun atau 43,1%.
"Penyebarannya alhamdulillah ini dari luar Jawa lebih mendominasi daripada Jawa, karena harapannya tentu investasi ini tidak hanya untuk terpusat di Jawa, bisa menyebar di seluruh Indonesia," kata Rosan.
"Walaupun lokasi yang menduduki urutan 1 dan 2 itu masih di Jawa, yaitu Jawa Barat dan di Jakarta," imbuhnya.
Kontribusi investasi untuk luar Jawa tercatat Rp265,8 triliun atau 54,1%. Sementara kontribusi Pulau Jawa sebesar Rp225,6 triliun atau 45,9%. Sementara tiga teratas provinsi penyumbang investasi pada triwulan 3 ini adalah Jawa Barat Rp77,1 triliun (15,7%), DKI Jakarta Rp63,3 triliun (12,9%), dan Sulawesi Tengah Rp33,4 triliun (6,8%).
"Kontribusi yang berada dari luar Jawa ini memang ada di Sulawesi Tengah, terutama kontribusi yang paling besar adalah dari hilirisasi mineral," kata Rosan. (E-4)