Jakarta (ANTARA) - Kepala Ekonom Permata Bank Josua Pardede memperkirakan nilai tukar (kurs) menguat seiring probabilitas penurunan suku bunga kumulatif sebesar 50 basis points (bps) untuk sisa tahun 2025 terus meningkat.
"Gubernur Christopher Waller mengindikasikan bahwa anggota FOMC (Federal Open Market Committee) berpotensi melanjutkan penurunan suku bunga kebijakan sebesar 25 bps, sementara pejabat yang baru diangkat, Stephen Miran, menegaskan kembali dukungannya terhadap penurunan suku bunga sebesar 50 bps bulan ini," ujarnya kepada ANTARA di Jakarta, Jumat.
Selain itu, aksi jual di pasar modal AS di tengah peningkatan ketidakpastian di sektor perbankan menyusul laporan aktivitas penipuan turut berpotensi melemahkan kurs dolar AS.
Secara keseluruhan, indeks dolar AS pada Kamis (16/10/2025) turun 0,46 persen menjadi 98,34, sementara yield UST 10-tahun turun 5 bps. Sementara itu, DJIA, S&P 500, dan NASDAQ masing-masing turun 0,65 persen, 0,63 persen, dan 0,47 persen.
Meninjau sentimen dari domestik, berdasarkan data hari Kamis (16/10/2025), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,91 persen ke level 8.125, sementara yield Surat Berharga Negara (SBN) 10-tahun turun 6 basis poin menjadi 5,97 persen, yang menandai level terendah sejak awal 2021.
Sebagian besar yield SBN dalam rupiah turun 7-11 bps, kecuali tenor 5 tahun, menyusul tren penurunan yield UST. Yield SBN seri acuan 5 tahun, 10 tahun, 15 tahun, dan 20 tahun masing-masing berada di level 5,34 persen (0 bps), 5,96 persen (-7 bps), 6,41 persen (-10 bps), dan 6,55 persen (-11 bps).
Volume perdagangan obligasi pemerintah mencapai Rp36 triliun pada Kamis (16/10/2025), turun dari Rp51,86 triliun pada Rabu (15/10/2025).
Kepemilikan investor asing sedikit meningkat sebesar Rp0,04 triliun menjadi Rp901 triliun per 15 Oktober 2025, yang mencakup 14,06 persen dari total.
"Untuk hari ini, rupiah diperkirakan akan tetap berada di kisaran Rp16.500–Rp16.600 per dolar AS," ungkap Josua.
Nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan hari Jumat di Jakarta melemah sebesar 1 poin atau 0,01 persen menjadi Rp16.582 per dolar Amerika Serikat (AS) dari sebelumnya Rp16.581 per dolar AS.
Baca juga: Rupiah pada Jumat pagi melemah jadi Rp16.582 per dolar AS
Baca juga: Rupiah melemah di tengah pasar global yang relatif tenang
Baca juga: Rupiah menguat seiring meredanya kekhawatiran perang dagang AS-China
Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.