Jakarta (ANTARA) - Analis mata uang sekaligus Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuabi menganggap penguatan nilai tukar (kurs) rupiah dipengaruhi pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bahwa perundingan mendatang dengan China tetap berjalan sesuai rencana.
"Trump menyuarakan keraguannya atas perang dagang yang berkepanjangan dengan Tiongkok. Trump mengatakan ia memandang tarif tinggi terhadap Tiongkok sebagai tidak berkelanjutan," ucapnya dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin.
Nilai tukar rupiah pada penutupan perdagangan Senin sore menguat sebesar 15 poin atau 0,09 persen menjadi Rp16.575 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.590 per dolar AS.
Dalam dua pekan ke depan, Presiden AS disebut akan bertemu dengan Presiden China Xi Jinping.
Menteri Keuangan AS Scott Bessent juga menyampaikan bahwa perundingan dengan para pejabat China dijadwalkan pekan ini.
Mengutip Anadolu, dilaporkan bahwa Trump mengatakan China membayar jumlah uang yang sangat besar agar tarif AS dapat menjadi lebih rendah, dan mengisyaratkan kemungkinan penurunan tarif tersebut jika Bejing membuat konsesi baru saat Trump berkunjung ke Asia.
Sentimen lain terhadap kurs rupiah berasal dari sikap pasar jelang hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia yang dijadwalkan pada 22 Oktober 2025.
"Konsensus memperkirakan bank sentral akan menurunkan suku bunga acuan atau BI-Rate sebesar 25 basis poin menjadi 4,5 persen," kata Ibrahim.
Adapun kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada hari ini juga menguat di level Rp16.585 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.590 per dolar AS.
Baca juga: Rupiah menguat seiring kekhawatiran pasar membaik pada perbankan AS
Baca juga: Rupiah pada Senin pagi menguat jadi Rp16.573 per dolar AS
Baca juga: BI: Modal asing keluar bersih Rp16,61 triliun pada 13-16 Oktober
Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.