
DIRILIS pada 1977, album Guruh Gipsy seperti menjadi karya sekali seumur hidup yang tampaknya amat jarang untuk dibawakan secara langsung. Karya rilisan fisiknya terus diburu dan rekamannya didaulat menjadi salah satu yang terbaik album Indonesia dari berbagai pendengar dan kalangan.
Kini, band Guruh Gipsy dimotori oleh tiga dari punggawa mereka yang tersisa: Guruh Soekarnoputra, Keenan Nasution, dan Abadi Soesman. Ketiganya seperti menghidupkan semangat dari para rekan band yang telah lebih dulu berpulang dan rekaman mereka: Chrisye, Roni Harahap, dan Oding Nasution.
Berkolaborasi dengan napas-napas vokal serta pengiring yang lebih muda, trio yang tersisa dari Guruh Gipsy ‘menghidupkan kembali’ karya epik album tersebut di panggung Synchronize Fest 2025.
Perpaduan gamelan dengan rock kompleks serta orkestra, menjadi sajian yang patut disaksikan setidaknya sekali dalam hidup. Belum lagi, dalam panggung mereka, pertunjukan dilengkapi dengan lakon-lakon dramaturgi seperti masuknya Barong Bali ke atas panggung.
“Mulai dari rilis rekaman sampai sekarang, belum pernah ada show khusus, show Guruh Gipsy. Hanya di beberapa pergelaran, misalnya di Pergelaran Swara Maharddhika, pernah, apa, beberapa lagu yang ada di tangan Guruh Gipsy dibawakan. Dan juga di acara-acara di televisi,” kata Guruh Soekarnoputra pada Sabtu, (4/10) di Gambir Expo Kemayoran, Jakarta Pusat.
“Dulu kami yang jumlahnya enam orang, sekarang tinggal tiga orang. kami tinggal jalankan aja semuanya sudah ada di dalam kemahakuasaan Tuhan. Kami membawakan enam lagu dari semua lagu yang ada di dalam album Guruh Gipsy,” lanjut Guruh.
Di atas panggung, setidaknya Guruh Gipsy memboyong hingga 50 orang. Mulai dari pemain musik, paduan suara, hingga penari. Membuat pertunjukannya cukup kolosal. Dari total tujuh trek yang ada di album, ada satu yang tidak dibawakan, karena memang formatnya full gamelan.
“Sebenarnya, ya memang, ini memindahkan album itu yang sebenarnya dulu kalau dibilang Guruh itu bikin eksperimen, enggak tahu mau ngapain. Ya kan? Ternyata ada sesuatu yang bikin orang bisa mendengarkan. Nah, memindahkan ini 'kan kalau ikuti yang asli ada yang ldurasinya 15 menit, 12 menit, kami bikin ringkas sedikit. Mungkin supaya orang bisa dengar dengan jelas,” tambah Abadi Soesman. Persembahan Guruh, Ababdi, dan Keenan pun dilantunkan untuk para personel Guruh Gipsy yang telah lebih dulu berpulang. (M-1)