Sistem Traceability Komoditas Jadi Jawaban Perdagangan Berkelanjutan

1 day ago 3
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia tengah menghadapi tantangan implementasi Regulasi Antideforestrasi Uni Eropa (EUDR) yang salah satunya mensyaratkan ketertelusuran (traceability). Namun, tantangan ini juga menjadi peluang strategis Indonesia dalam mengembangkan perdagangan hijau atau berkelanjutan.

Indonesia masih memiliki waktu untuk mempersiapkan berbagai persyaratan EUDR, termasuk sistem traceability. Ini mengingat Uni Eropa menunda penerapan EUDR hingga 30 Desember 2025 bagi pelaku usaha besar dan menengah, serta hingga 30 Juni 2026 bagi pelaku usaha mikro dan kecil.

EUDR merupakan regulasi baru dari Uni Eropa (UE) untuk memastikan transparansi rantai pasok komoditas tertentu yang diekspor ke UE tidak berasal dari lahan yang mengalami deforestasi atau degradasi. Kebijakan EUDR mengharuskan para pelaku usaha untuk bisa memastikan traceability dari produknya, agar dapat dipastikan komoditas tersebut bebas dari deforestasi serta dihasilkan dan diproduksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan di negara asal.

Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag, Tommy Andana mengatakan, komoditas unggulan Indonesia, seperti kopi, karet, sawit, dan kayu menjadi perhatian utama dalam penerapan EUDR. Namun, tantangan regulasi ini juga menjadi peluang strategis bagi Indonesia untuk membangun sistem keterlacakan (traceability) nasional melalui kolaborasi lintas sektor.

Dengan membangun sistem itu, kata dia, negara-negara terdampak dapat menginisiasi sistem perdagangan internasional jangka panjang yang berkelanjutan. Kuncinya adalah membangun kolaborasi dan bersinergi lintas sektor bahkan lintas negara yang terdampak.

"Hal yang perlu dipersiapkan bersama adalah penerapan sistem traceability, yang tentu berkaitan erat dengan sistem yang harus kita bangun. Melalui forum ini, kami harapkan lahir sebuah formula sebagai acuan bersama agar implementasi EUDR nantinya tidak menghambat ekspor para pelaku usaha kita," ujar Tommy dikutip Jumat (1710/2025).

Tommy menyampaikan hal itu saat membuka forum diskusi bertajuk "Platform Traceability Komoditas Menghadapi Tantangan European Union Deforestation Regulation (EUDR)" pada Kamis, (16/10). Forum tersebut merupakan bagian dari Trade Expo Indonesia (TEI) ke-40 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Kabupaten Tangerang, Banten.

Perencana Ahli Utama di Kedeputian Bidang Ekonomi dan Transformasi Digital Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas, Hedi Idris, memaparkan, pengembangan sistem traceability yang selaras dengan ketentuan EUDR merupakan langkah strategis yang berpotensi mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, khususnya di sektor komoditas unggulan.

"Penerapan sistem traceability akan memberikan manfaat nyata bagi petani, pekebun, eksportir, dan pemasok melalui kemudahan akses ke pasar internasional. Di sisi lain, pemerintah pusat dan daerah juga akan memperoleh manfaat dari meningkatnya transparansi serta optimalisasi penerimaan negara," ujar Idris.

Sementara itu, Sustainability Project Director PT Surveyor Indonesia Martinus Nata menekankan, PT Surveyor Indonesia menginisiasi konsep Sistem Informasi Laporan Uji Tuntas (Due Diligence Statement/DDS) guna membangun sistem traceability nasional yang menyediakan data yang jelas dan seragam.

Sistem tersebut dapat menjadi alat bantu bagi petani, koperasi, dan eksportir untuk menerbitkan laporan uji tuntas yang akan disampaikan ke importir di Uni Eropa. Petani dapat mengakses gratis layanan ini.

"Kami membangun sistem DDS dengan pendekatan cloud to cloud, sehingga hambatan akses bisa diminimalisasi. Kami juga akan verifikasi ke lapangan untuk memastikan validitas data. Hasil dari proses ini akan dituangkan dalam laporan yang ditandai dengan cap resmi dari PT Surveyor Indonesia," kata Nata.

Nata menyebutkan, sistem ini juga telah diselaraskan dengan ketentuan internasional melalui skema Mutual Recognition Agreement (MRA) antara Indonesia dan Uni Eropa, khususnya terkait implementasi ISO 17065.

Eksportir Kopi Jakarta Daroe Handoyo menekankan, penerapan sistem traceability menjadi keniscayaan yang tidak bisa dihindari seiring dengan meningkatnya kesadaran dan tuntutan konsumen global akan hal tersebut.

"Traceability adalah hal yang tidak terelakkan, semua akan melakukan itu. Bahkan Tiongkok, yang dulu tampak abai terhadap isu ini, sekarang justru menjadi salah satu yang paling ketat," kata Daroe.

Ia menambahkan, konsumen masa kini berubah dari sekadar pembeli menjadi pembeli bertanggung jawab (responsible consumers). Mereka ingin mengetahui asal-usul produk secara rinci, termasuk dampak produksinya terhadap lingkungan dan sosial.

"Sekarang yang menentukan adalah konsumen. Mereka konsumen yang bertanggung jawab yang ingin tahu secara detail dari apa yang mereka konsumsi. Apakah produk itu sehat? Dari mana asalnya? Apakah ada dampak lingkungan? Apakah ada keterlibatan pekerja anak atau isu sosial lainnya?" tambah Daroe.

Kemudian, Ketua Koperasi Kakao Kerta Semaya Samaniya (KSS) I ketut Wiadnyana menjelaskan hal-hal yang telah dijalankan koperasinya yang menjadi salah satu contoh penerapan traceability di kelompok tani.

Pada prinsipnya, koperasi KSS membangun sistem produksi dan tata kelola kakao yang berkelanjutan melalui penguatan sistem traceability. Kelompok yang tergabung dalam koperasi dicatat dan ditandai secara sistematis, serta tidak diperkenankan bergabung dengan kelompok lain untuk memastikan akurasi data dan kemudahan pelacakan apabila terjadi masalah pada produk.

"Tiap kelompok tani yang masuk koperasi itu kami catat dan tidak boleh bergabung dengan kelompok lain, sehingga saat ada masalah kita tahu ini berasal dari kelompok tani mana. Cara ini juga akan sangat membantu melacak apabila terjadi masalah dengan produk, misalnya jika ada kontaminasi bahan kimia," ujar Ketut.

Ketua Koperasi Geopark Danau Toba, Berliana Purba yang juga menjadi peserta pada forum menyambut baik forum ini. Ia berharap forum ini dapat digelar lebih intensif dan berkesinambungan menjelang waktu implementasi EUDR yang semakin dekat.

"Saya berharap fasilitasi dari pemerintah tidak hanya tersedia, tetapi juga dikomunikasikan dengan jelas agar kami dapat memanfaatkannya secara maksimal," ucap Berliana.


(dpu/dpu)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Live Now! Mendag Buka-Bukaan Peluang Ekspor Indonesia di Kancah Global

Read Entire Article