Jakarta (ANTARA) - Prudential Syariah bersama Lembaga Amil Zakat (LAZ) Al Azhar berkolaborasi memperkuat literasi keuangan syariah bagi kalangan perempuan di wilayah Kabupaten, Karawang Jawa Barat, melalui kegiatan edukasi Taklim Manajemen Harta Syariah (TAMARASYA).
Chief Customer Marketing Officer Prudential Syariah Vivin Arbianti Gautama menekankan pentingnya peran perempuan, khususnya ibu dalam mendukung keuangan keluarga yang sehat dan berkah.
"Literasi keuangan syariah adalah fondasi penting dalam membangun keluarga yang tangguh secara finansial, sekaligus membuka pintu berkah," ujar Vivin dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.
Melalui kegiatan bertema "Cerdas Finansial, Dermawan Maksimal", katanya lagi, para ibu diharapkan lebih percaya diri dan cerdas dalam mengelola keuangan sesuai prinsip-prinsip syariah dan memiliki peran untuk tolong-menolong melalui asuransi syariah sekaligus berbagi kepada sesama.
Menurut Vivin, sebagai jantung keluarga, perempuan memiliki peran yang sangat penting dalam mengelola keuangan keluarga. Keputusan finansial sehari-hari, mulai dari mengatur anggaran, menabung, hingga bersedekah, sebagian besar dipegang oleh perempuan dalam keluarga.
"Ketika dijalankan dengan prinsip syariah, keputusan keuangan tidak hanya melindungi keluarga, tapi juga menebarkan manfaat bagi banyak orang. Inilah semangat yang ingin Prudential Syariah terus sebarkan: menjadikan perempuan sebagai penggerak kebaikan melalui literasi keuangan syariah," katanya di hadapan sekitar 300 perempuan tersebut .
Selain menjadi wadah edukasi, katanya pula, kegiatan ini juga untuk mempercepat pertumbuhan ekosistem keuangan syariah yang inklusif dan berkelanjutan di Indonesia.
Dia menjelaskan, melalui upaya tersebut pihaknya berkomitmen menjangkau lebih banyak keluarga dengan solusi perlindungan berbasis syariah, sekaligus meningkatkan literasi dan inklusi keuangan agar asuransi dapat berperan sebagai salah satu pilar penting perekonomian nasional.
Menurut dia, inisiatif ini juga sejalan dengan program Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (GENCARKAN) yang diinisiasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta mendukung implementasi Peraturan OJK No. 76/POJK.07/2016 tentang peningkatan literasi dan inklusi keuangan di sektor jasa keuangan.
Meski potensi keuangan syariah di Indonesia sangat besar, katanya lagi, tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah nasional masih relatif rendah.
Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) dari OJK tahun 2025 menunjukkan, literasi dan inklusi keuangan syariah baru mencapai 43,42 persen dan 13,41 persen, jauh di bawah literasi dan inklusi keuangan konvensional yang mencapai 66,46 persen dan 80,51 persen
Selain itu, literasi dan inklusi keuangan perempuan juga masih di bawah laki-laki, yakni 65,58 persen dan 80,28 persen dibandingkan laki-laki yang sudah mencapai 67,32 persen dan 80,73 persen.
"Hal ini menunjukkan pentingnya edukasi yang berkelanjutan bagi perempuan sebagai pengelola utama keuangan keluarga," katanya pula.
Baca juga: Prudential Syariah-PP Muhammadiyah sinergi perkuat ekosistem syariah
Baca juga: Prudential Syariah perkuat literasi keuangan generasi muda Yogyakarta
Pewarta: Subagyo
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.