
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali menyampaikan pernyataan mengejutkan terkait motivasinya dalam mendorong perdamaian antara Rusia dan Ukraina. Dia menegaskan bahwa niatnya bukan demi Hadiah Nobel Perdamaian, melainkan harapan untuk masuk surga.
"Jika saya bisa menyelamatkan 7.000 orang seminggu dari kematian, itu cukup bagus," kata Trump dalam acara Fox & Friends seperti dilansir Time, Minggu (24/8).
"Saya ingin mencoba dan masuk surga, jika memungkinkan. Saya dengar saya tidak dalam kondisi baik. Saya benar-benar berada di posisi terbawah. Tetapi jika saya bisa masuk surga, ini akan menjadi salah satu alasannya," sebutnya.
Pernyataan ini memicu perdebatan di media sosial. Kritikus menilai sulit membayangkan Trump bisa melewati gerbang surga mengingat reputasinya, mulai dari urusan bisnis hingga politik. Ada pula yang mengaitkan pernyataannya dengan kemungkinan masalah kesehatan atau pencarian jati diri.
Sekretaris Pers Gedung Putih, Karoline Leavitt, menegaskan bahwa Trump serius. "Saya pikir Presiden serius. Saya pikir Presiden ingin masuk surga, seperti yang saya harap kita semua di ruangan ini juga," ujarnya.
Trump sebelumnya beberapa kali berbicara soal kehidupan setelah mati. "Saya tidak percaya pada reinkarnasi, surga, atau neraka—tetapi kita pergi ke suatu tempat," katanya dalam wawancara dengan Playboy tahun 1990.
Pada akhir 1990-an, dia menilai ada perbedaan antara percaya kepada Tuhan dan agama yang terorganisasi.
Saat kampanye 2016, dia bahkan menyebut jabatan presiden bisa menjadi tiket menuju surga. "Saya pikir itu mungkin satu-satunya cara saya masuk surga. Jadi, saya harus bekerja dengan baik,” kata Trump kepada para pendeta evangelis kala itu.
Trump juga beberapa kali menyinggung tentang neraka. Salah satunya, dalam pidato di PBB tahun 2017. "Sebagian besar dunia sedang berkonflik dan beberapa akan menuju kehancuran," ucapnya sebelum menutup dengan doa untuk perdamaian dan umat manusia.
Setelah upaya pembunuhan terhadapnya pada 2024, dia kembali berbicara tentang surga. "Jika saya baik, saya akan masuk surga. Dan jika saya jahat, saya akan pergi ke tempat lain," ujarnya kepada Fox News.
Trump bahkan menyinggung keluarganya dalam kaitan dengan kehidupan setelah mati. “Saya tidak 100% yakin tentang ayah saya, tapi sudah dekat. Saya tahu ibu saya ada di surga," sebutnya di sebuah rapat umum di Madison Square Garden pada 2024.
Pernyataan-pernyataan itu datang di tengah sorotan hukum yang dihadapi Trump, termasuk kasus konspirasi pemilu 2020, dokumen rahasia, hingga skandal uang tutup mulut. (H-1)