Wamen Fajar: Jangan sampai Pendidikan Kita Tergilas Kemajuan AI

1 month ago 17
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
 Jangan sampai Pendidikan Kita Tergilas Kemajuan AI Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Fajar Riza Ul Haq.(Dok Kemendikdasmen)

WAKIL Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Fajar Riza Ul Haq mengatakan bahwa kemajuan teknologi menjadi hal yang tak terelakkan di dunia saat ini, tak terkecuali dalam dunia pendidikan. Hal itu disampaikannya dalam kegiatan BPMP Kepulaun Riau: Fasilitasi dan Supervisi Implementasi Program Prioritas Kemendikdasmen Periode Juni pada Rabu (25/6), di Batam, Kepulauan Riau.
 
"Kunjungan saya di berbagai di daerah semakin menegaskan betapa beragam dan berwarna-warninya wajah pendidikan kita. Lebih-lebih di era kemajuan teknologi yang begitu pesat dewasa ini, sektor pendidikan akan sangat terdampak dengan adanya artificial intelligence (AI)," paparnya.

Wamen Fajar menilai peperangan yang terjadi di Timur Tengah sejatinya juga tak bisa dilepaskan dari perang kecerdasan buatan. Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa teknologi memiliki peran yang krusial sehingga muncul apa yang disebut dengan supremasi teknologi kecerdasan buatan.

"Kita sedang menghadapi suatu problem di tengah maraknya perkembangan AI. Apabila kemampuan literasi dan numerasi kita rendah, ini menjadi pekerjaan rumah sekaligus persoalan besar. Oleh karena itu, diperlukan kerja-kerja besar dari otak-otak besar agar mampu melahirkan terobosan hebat di tengah perubahan zaman yang melaju cepat."

"Kalau tidak segera menyikapi perkembangan dunia digital di dunia pendidikan, kita akan tergilas oleh kemajuan teknologi," sambungnya.

Menurutnya, sebagai wujud tanggung jawab terhadap tantangan pendidikan Indonesia yang makin kompleks, Kemendikdasmen menginisiasi pelajaran koding dan AI yang akan mulai diterapkan di tahun ajaran 2025-2026 ini.

"Pembelajaran koding dan AI dimaksudkan untuk memberikan dampak positif kepada peserta didik di tengah keadaban digital kita yang rendah. Lebih dari itu, kedua pembelajaran tersebut juga diharapkan mampu mematangkan peserta didik dalam pemanfaatan teknologi yang lebih tepat guna serta mengembangkan pemahaman yang mendalam mengenai tanggung jawab etis," terang Wamen Fajar.

Berkenaan dengan pelajaran koding dan kecerdasan buatan ini, Wamen Fajar mengutarakan bahwa hal itu menjadi bagian tak terpisahkan dari pembelajaran mendalam atau deep learning sebagaimana kebijakan Kemendikdasmen di bawah kepemimpinan Menteri Abdul Mu'ti.

"Penting ditegaskan bahwa pembelajaran mendalam itu bukan kurikulum baru, melainkan strategi atau metode pendekatan pembelajaran. Seperti yang sering disampaikan Pak Menteri Abdul Mu'ti, pembelajaran mendalam merupakan pendekatan yang menekankan pemahaman mendalam terhadap materi pelajaran sehingga proses belajar tidak hanya terpaku pada kuantitas, melainkan kontekstual dan bermakna serta menggembirakan yang tujuannya mengikis kesenjangan kualitas pendidikan yang ada," tegasnya. 

Wamen Fajar mengajak masyarakat khususnya para pemangku pendidikan untuk senantiasa menumbuhkan rasa ingin tahu terhadap peserta didik. Sebab, kata Fajar, semakin anak-anak peserta didik lebih mempercayai AI, hal itu menjadi penanda bahwa mereka telah kehilangan kemandirian dan kekritisan. 

"Daya kritis perlu terus ditumbuhkan kepada anak didik dan tanpa mengesampingkan pembangunan karakter. Pendidikan dasarnya adalah membangun karakter anak. Dalam membangun karakter di era kecanggihan teknologi, para peserta didik juga perlu diajarkan tentang keadaban digital."

"Pendidikan bukan sekadar menjadikan anak menjadi seseorang yang cerdas. Lebih dari itu, pendidikan yang berkarakter punya tujuan membentuk jiwa manusia yang peka terhadap kemanusiaan. Pendidikan menjadikan manusia sebagai manusia seutuhnya. Pendidikan inklusif dan berkeadilan semacam inilah yang tidak dimiliki oleh AI," imbuhnya.

Wamen Fajar mengungkapkan bahwa Kemendikdasmen telah mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang sesuai dengan konteks kekinian dan masa depan. Berbagai kebijakan tersebut akan berdampak signifikan dengan partisipasi semesta dari semua pihak, yakni para pemangku kebijakan pendidikan di semua level, baik itu pemerintah daerah (pemda), pemerintah kota (pemkot), dan pemerintah provinsi (pemprov). 

"Semua butuh kearifan dalam berkolabarasi dengan warna-warni yang ada di daerah," tutupnya. (RO/I-2)

Read Entire Article