WAKIL Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengatakan sebetulnya belum ada lonjakan jumlah kasus influenza like illness (ILI) pada tahun ini. Dibanding jumlah kasus tahun lalu pada periode yang sama, kasus ILI di Indonesia dan negara tetangga saat ini masih berada di angka yang sama.
"Jadi, kalau ada yang bilang jumlah kasus influenza naik, itu enggak bener. Sebab, dibanding jumlah kasus tahun lalu, ternyata trennya segitu-gitu aja," kata Dante di Kementerian Kesehatan, Jumat, 17 Oktober 2025.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
Berdasarkan laporan kasus influenza Kementerian Kesehatan per 9 Oktober 2025, proporsi pasien positif influenza pada mingggu ke-40 naik menjadi 55 persen dari 44 persen pada minggu sebelumnya. Laporan itu menyebutkan 33 persen kasus influenza yang terdeteksi terjadi pada usia produktif di rentang 0-4 tahun.
Menurut Dante, persebaran virus ini memang kerap naik setiap kali menjelang akhir tahun atau bertepatan dengan peralihan musim kemarau ke musim hujan. Berdasarkan pantauan surveillance Kementerian Kesehatan, kata dia, belum ada tanda-tanda peningkatan ILI yang berpotensi menyebabkan virus ini menyebar signifikan.
Dante menambahkan, varian virus influenza yang mewabah saat ini juga masih sama dengan sebelumnya, yakni influenza tipe A. Influenza tipe A merupakan spesies virus yang menyebabkan influenza pada burung dan beberapa mamalia. Virus ini memiliki tingkat penularan yang sangat cepat.
Influenza tipe A ini menyebar dari orang ke orang melalui percikan cairan dari hidung atau tenggorokan saat batuk, bersin, atau berbicara, serta dapat menular melalui sentuhan permukaan yang terkontaminasi. "Tidak ada varian baru, tidak ada Covid, tidak ada H1N1, tetap influenza tipe A yang masih dominan," tutur Dante.
Sementara itu, jumlah kasus influenza dan gangguan pernapasan di negara tetangga naik signifikan. Pada pertengahan Oktober 2025, misalnya, sekitar 6.000 siswa di Malaysia terkena virus influenza.
Pekan lalu, Menteri Kesehatan Malaysia melaporkan 97 kluster influenza, meningkat drastis dari hanya 14 kluster pada minggu sebelumnya. Akibatnya, beberapa sekolah diliburkan untuk mencegah peningkatan penyebaran virus kepada anak-anak dan staf sekolah.
Direktur Jenderal Kementerian Pendidikan Malaysia Mohd. Azam Ahmad memastikan, “Kita sudah punya pengalaman luas dalam menangani penyakit menular akibat pandemi Covid-19,” ujarnya pada Senin, 13 Oktober 2025, kepada CNA.