
KETUA Paguyuban Pelopor Petani dan Pedagang Tembakau se-Madura (P4TM) Khairul Umam mengatakan ada sumbangan modal dari hasil patungan 350 ulama Pesantren di Pulau Madura untuk pengusaha setempat agar membeli tembakau petani di wilayah itu.
"Ini dilakukan sebagai komitmen dan kepedulian para ulama dalam ikut membantu petani, agar tembakau mereka terbeli dengan harga layak," kata Khairul Umam di Pamekasan, Jawa Timur, Selasa (19/8).
P4TM merupakan paguyuban yang dipercaya para ulama di Pulau Madura sebagai pengelola modal. Selain karena menjadi wadah perkumpulan para petani dan pedagang, juga karena ketua paguyuban tersebut memiliki gudang tembakau dan memiliki unit usaha dalam bidang jual beli dan produksi tembakau.
"Jadi, pembelian tembakau yang kami lakukan selama ini salah satunya karena dukungan modal dari para ulama," ucapnya.
Pengusaha asal Kadur, Pamekasan ini menuturkan, sumbangan modal usaha dari para ulama di Pulau Madura itu bervariatif, mulai dari puluhan juta, ratusan, hingga miliaran rupiah. Modal itu dibelikan tembakau setiap musim panen kepada petani dengan harga di atas BPP (Biaya Pokok Produksi).
"Alhamdulillah, berkat ikhtiar dan komitmen para ulama ini, sekarang petani punya uang, bisa sekolahkan anak, bangun rumah, dan hidup lebih layak," ungkap Haji Her, sapaan karib Khairul Umam ini.
Sebelum P4TM terbentuk, pembelian tembakau petani di Pulau Madura oleh perusahaan besar dengan harga kurang berpihak dan cenderung di bawah BPP. "Pesan khusus yang disampaikan para ulama yang patungan modal ini, jangan sampai membeli tembakau petani dengan harga murah, apalagi di bawah BPP," tuturnya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Pamekasan Akhmad Basri Yulianto mengatakan, pola penanaman modal secara gotong-royong yang terhimpun di Paguyuban Pelopor Petani dan Pedagang Tembakau se-Madura itu memang terbukti mampu meningkatkan kesejahteraan petani.
"Sejak P4TM didirikan, harga beli tembakau di tingkat petani memang tinggi dan selalu melampai biaya pokok produksi," ujar Akhmad Basri.(Ant/M-2)