Liputan6.com, Jakarta Giovanni Surya Saputra, yang dikenal luas sebagai DJ Panda, baru-baru ini mencuri perhatian setelah kemunculannya dalam sebuah pengajian. Momen tak terduga ini terjadi di Markas Pusat Majelis Ta'lim Sabilu Taubah, Blitar, Jawa Timur, yang dipimpin oleh Gus Iqdam.
Kehadiran DJ Panda di acara keagamaan ini sontak memicu beragam reaksi, mengingat latar belakangnya sebagai seorang DJ yang kerap berinteraksi dengan dunia hiburan malam. Video dan foto-foto kehadirannya dengan cepat menyebar di media sosial.
Pengajian yang dihadirinya pada Senin, 11 Agustus 2025, menjadi sorotan utama karena DJ Panda diketahui bukan seorang Muslim dan kerap mengenakan kalung salib. Hal ini menimbulkan pertanyaan mengapa ia memutuskan untuk menghadiri acara tersebut, terutama di tengah isu pribadi yang sedang dihadapinya.
Gus Iqdam sendiri menyambut DJ Panda dengan tangan terbuka, menegaskan bahwa majelisnya terbuka bagi siapa saja yang ingin mencari ketenangan atau belajar. Interaksi antara keduanya, termasuk candaan ringan dari Gus Iqdam, menambah keunikan momen ini dan menuai pujian atas sikap toleransi yang ditunjukkan.
Berikut potretnya yang dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu (13/8/2025).
1. Kehadiran DJ Panda Mencari Ketenangan
Kehadiran DJ Panda di pengajian Gus Iqdam bukan tanpa alasan. Pria bernama asli Giovanni Surya Saputra ini datang dengan tujuan utama mencari ketenangan batin.
Ia mengaku sedang menghadapi permasalahan pribadi, terutama terkait kasus dengan mantan kekasihnya, Erika Carlina, yang sedang menjadi perbincangan hangat. Pengajian ini diharapkan menjadi oase di tengah badai persoalan yang menderanya.
Selain itu, DJ Panda juga datang karena ajakan dari kerabatnya, yang ia sebut sebagai "Pakde". Kerabatnya tersebut memang kerap mengikuti pengajian Sabilu Taubah, sehingga ia merasa nyaman untuk turut serta.
2. Kejutan Gus Iqdam dan Jemaah atas Kehadiran Non-Muslim
Momen kehadiran DJ Panda di tengah pengajian sontak mengejutkan banyak pihak, termasuk Gus Iqdam dan para jemaah. Pasalnya, DJ Panda diketahui bukan seorang Muslim dan sering terlihat mengenakan kalung salib.
Gus Iqdam dengan bijak memperkenalkan DJ Panda kepada seluruh jemaah, menegaskan bahwa majelisnya terbuka untuk siapa saja tanpa memandang latar belakang. Sikap inklusif ini menjadi salah satu poin yang banyak dipuji oleh publik.
Antusiasme jemaah, khususnya ibu-ibu, sangat tinggi menyambut DJ Panda. Bahkan, ada yang sampai mencubitnya saking gemasnya, menunjukkan betapa tak terduganya kehadiran sosok DJ Panda di acara keagamaan tersebut. Gus Iqdam sendiri mengaku kaget dengan respons heboh dari jemaahnya.
3. Latar Belakang DJ Panda dan Perjalanan Kariernya
Giovanni Surya Saputra atau DJ Panda lahir pada 6 Mei 1998 di Surabaya, Jawa Timur, dan merupakan anak sulung dari tiga bersaudara. Ibunya diketahui berasal dari Kediri, yang menjelaskan mengapa ia memutuskan pulang ke Kediri di tengah masalah pribadinya.
Ia telah menggeluti dunia DJ sejak usia yang sangat muda, yakni 12 tahun. Kini, di usianya yang ke-27 tahun, DJ Panda telah memiliki pengalaman 15 tahun di industri musik elektronik.
Meskipun pekerjaannya dekat dengan dunia hiburan malam, DJ Panda membuat pengakuan mengejutkan. Ia menyatakan telah berhenti mengonsumsi minuman beralkohol sejak usia 21 atau 22 tahun, sebuah fakta yang diapresiasi oleh Gus Iqdam.
4. Momen Candaan Gus Iqdam dan Pengakuan Pribadi DJ Panda
Ada momen menarik dan penuh keakraban antara Gus Iqdam dan DJ Panda selama pengajian. Gus Iqdam sempat berkelakar mengenai DJ Panda yang tidak mengonsumsi alkohol tetapi "doyan cewek".
Candaan ini disambut tawa ringan dan DJ Panda pun memberikan klarifikasi. Ia menjelaskan bahwa keputusannya untuk tidak minum alkohol sudah diambil sejak usia muda, sekitar 21 atau 22 tahun, dan ia tidak terlalu menyukai minuman tersebut.
Interaksi santai ini menunjukkan suasana yang cair dan terbuka di pengajian Gus Iqdam. Momen ini juga menjadi bukti bahwa Gus Iqdam mampu berinteraksi dengan berbagai kalangan tanpa menghilangkan esensi dakwahnya.