Badai kategori lima Melissa dengan kecepatan angin 270 km/jam mendekati Jamaika. (Media Sosial X)
BADAI Melissa, yang kini mencapai kategori lima atau level tertinggi dalam skala badai tropis, bergerak lambat namun mematikan saat mendekati Jamaika. Dengan kecepatan angin mencapai 270 km/jam (165 mph), badai ini diperkirakan akan menghantam wilayah tersebut pada Selasa dini hari waktu setempat.
Otoritas setempat memperingatkan Melissa dapat menjadi badai terkuat yang pernah melanda Jamaika. Sebelumnya, badai ini telah menewaskan empat orang di Haiti dan Republik Dominika.
Para ahli meteorologi menilai pergerakan Melissa yang lambat membuat curah hujan ekstrem akan berlangsung lebih lama. Kondisi itu meningkatkan risiko banjir bandang dan tanah longsor di sejumlah wilayah.
“Potensi hujan ekstrem akibat pergerakan lambat ini akan menciptakan bencana besar di Jamaika,” kata Jamie Rhome, wakil direktur National Hurricane Center (NHC) yang berbasis di Amerika Serikat.
Pemerintah Jamaika telah mengeluarkan perintah evakuasi di beberapa wilayah, termasuk sebagian ibu kota Kingston. Seluruh pulau kini berstatus “terancam” badai besar.
Pusat Badai
Dalam pembaruan pukul 15.00 GMT, NHC melaporkan posisi pusat badai berada sekitar 233 km barat daya Kingston dengan kecepatan gerak hanya 6 km/jam. Melissa diperkirakan masih dapat menguat dalam 12–24 jam ke depan, sebelum melanda pulau tersebut.
NHC memperingatkan angin merusak dan gelombang badai yang mengancam jiwa akan melanda Jamaika pada Senin malam hingga Selasa pagi. Jalur badai diprediksi akan melintasi tenggara Kuba pada Selasa malam dan Bahama bagian tenggara pada Rabu waktu setempat.
Selama empat hari ke depan, curah hujan hingga 100 cm (40 inci) diperkirakan turun di beberapa bagian Jamaika.
Peringatan Evakuasi
Perdana Menteri Jamaika Andrew Holness memerintahkan evakuasi segera bagi komunitas yang berada di daerah rawan bencana.
Dalam unggahan di platform X (sebelumnya Twitter), Holness menyerukan agar “setiap warga Jamaika bersiap, tetap berada di dalam rumah selama badai berlangsung, dan mematuhi perintah evakuasi.”
“Kita akan melewati badai ini dan bangkit lebih kuat,” tulis Holness.
Otoritas juga meminta warga di daerah rendah dan mudah banjir untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman. Di sejumlah daerah pedesaan, bus sekolah digunakan untuk mengevakuasi warga rentan, sementara gardu tol dibuka agar tidak terjadi antrean kendaraan.
Korban Tewas
Sebelumnya di Haiti, tiga orang tewas dan ratusan rumah terendam akibat hujan deras yang dibawa badai Melissa. Di Republik Dominika, seorang pria berusia 79 tahun dilaporkan tewas terseret arus banjir di Santo Domingo, sementara seorang anak berusia 13 tahun dinyatakan hilang setelah terseret ombak di laut.
Beberapa warga juga berhasil diselamatkan setelah terjebak di dalam mobil akibat air yang naik mendadak. (BBC/z-2)

6 hours ago
5




















:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5332436/original/003536800_1756480749-Foto_1__10_.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5341754/original/008517200_1757324219-aespa_p1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1547611/original/010880700_1490508311-20170326-Denver-March-Powwow-AFP.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5342835/original/093932700_1757401355-cortis_p2.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5256641/original/069022000_1750245668-jackson-sophat-TQ3SgrW9lkM-unsplash.jpg)













