BRI Super League Kembali Bergulir, Simak Cara Nonton Kompetisi Kasta Tertinggi Sepak Bola Tanah Air

Liputan6.com, Jakarta - Kompetisi sepak bola kasta tertinggi di Indonesia, yang kini dikenal sebagai BRI Super League, kembali menghibur penggemar si kulit bundar di Tanah Air.

Nama resmi ini merupakan hasil kerja sama dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang telah menjadi sponsor utama selama empat musim berturut-turut, dimulai sejak musim 2021/2022 hingga 2024/2025.

Kehadiran BRI sebagai sponsor utama tidak hanya memberikan stabilitas finansial bagi liga, tetapi juga diprediksi akan menciptakan perputaran ekonomi yang signifikan. Musim 2024/2025 saja diperkirakan akan menghasilkan perputaran ekonomi mencapai Rp10,42 triliun, menunjukkan besarnya dampak kompetisi ini terhadap perekonomian nasional.

Bagi masyarakat Indonesia, menonton setiap pertandingan BRI Super League kini semakin mudah dengan berbagai pilihan platform legal. Mulai dari televisi nasional hingga layanan streaming online, akses terhadap pertandingan-pertandingan seru ini dapat dinikmati secara luas oleh seluruh lapisan masyarakat.

BRI Super League 2025/2026 bukan cuma panas di lapangan, tapi juga penuh kejutan dari desain jersey tim peserta. Dari yang elegan, modern, sampai yang penuh filosofi semuanya siap bikin fans ngiler.

BRI Super League adalah nama resmi baru untuk kompetisi sepak bola profesional papan atas di Indonesia, yang sebelumnya dikenal luas sebagai Liga 1. Perubahan nama ini mencerminkan peran vital Bank Rakyat Indonesia sebagai sponsor utama, sebuah kemitraan yang telah terjalin erat sejak beberapa musim terakhir.

Kompetisi ini melibatkan 18 klub terbaik di Indonesia dan menerapkan sistem promosi serta degradasi yang dinamis. Hal ini menjaga kualitas dan daya saing liga, memastikan setiap pertandingan memiliki tensi dan arti penting bagi klub-klub yang bertanding.

Musim 2025-2026 akan menandai musim perdana liga dengan nama Super League, sekaligus menjadi musim ke-16 bagi kompetisi profesional sepak bola papan atas Indonesia sejak didirikan pada tahun 2008. Ini menunjukkan evolusi dan perkembangan berkelanjutan dari liga sepak bola nasional.

Masyarakat Indonesia memiliki beragam opsi untuk menyaksikan pertandingan BRI Super League secara langsung, baik melalui siaran televisi maupun platform digital. Emtek Group, melalui Indosiar, telah menjadi pemegang hak siar utama sejak musim 2018, menjamin akses yang luas bagi penggemar.

Untuk siaran gratis, Indosiar akan menayangkan pertandingan-pertandingan tertentu melalui kanal free-to-air, dengan sekitar 213 pertandingan dijadwalkan untuk musim 2024/2025. Beberapa pertandingan besar mungkin memerlukan antena digital terestrial untuk akses optimal, sementara Emtek Group juga menayangkan melalui Nex dan Sin Po TV.

Bagi penggemar yang menginginkan akses penuh dan fleksibilitas, layanan Over-The-Top (OTT) Vidio menjadi pilihan utama. Vidio menyediakan live streaming seluruh pertandingan BRI Super League, termasuk fitur siaran ulang, highlights, dan interaksi chat bagi pengguna yang berlangganan paket premium.

Selain itu, televisi berlangganan seperti MNC Vision dan IndiHome TV juga menyediakan akses khusus. Pelanggan MNC Vision dapat mengaktifkan Paket Super League, sementara pelanggan IndiHome dapat menonton melalui channel Usee Sports, memberikan pilihan tambahan bagi para penonton.

Musim BRI Super League 2024/2025 akan berlangsung selama kurang lebih 11 bulan, dimulai pada 9 Agustus 2024 dan diperkirakan berakhir pada pertengahan 2025. Jadwal pertandingan reguler akan bergulir setiap hari Jumat, Sabtu, Minggu, dan Senin, dengan jam tayang utama pukul 15.30 WIB dan 19.00 WIB.

Emtek Group telah berkomitmen untuk menayangkan seluruh 306 pertandingan, memastikan setiap momen penting dapat disaksikan oleh para penggemar. Musim berikutnya, 2025/2026, juga telah dijadwalkan akan dimulai pada 8 Agustus 2025 dan berakhir pada 23 Mei 2026, menunjukkan perencanaan jangka panjang kompetisi.

Dampak ekonomi dari BRI Super League tidak bisa diremehkan. Dengan prediksi perputaran uang sebesar Rp10,42 triliun untuk musim 2024/2025, kompetisi ini tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga motor penggerak ekonomi. Ini mencakup sektor pariwisata, UMKM di sekitar stadion, hingga industri penyiaran dan periklanan.