TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah mulai meluncurkan program Cek Kesehatan Gratis untuk pelajar pada Senin, 4 Agustus 2025. Direktur Jenderal Kesehatan Primer dan Komunitas Kementerian Kesehatan Maria Endang Sumiwi mengatakan program ini bakal digelar setiap tahun sekali, yang bertepatan dengan tahun ajaran baru sekolah.
"Jadi setiap setahun sekali, ajaran baru kami akan melakukan cek kesehatan gratis," kata dia usai mendampingi Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti meninjau di SD Cideng 02 Pagi, Jakarta Pusat pada Senin, 4 Agustus 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dia mengatakan pemeriksaan kesehatan untuk para pelajar di sekolah ini gratis. Nantinya hasil pemeriksaan kesehatan akan ditindaklanjuti oleh puskesmas setempat.
"Untuk semua pemeriksaan gratis, termasuk pemeriksaan lanjutan yang dibutuhkan di puskesmas," ujarnya.
Sedangkan untuk pengobatan dari hasil pemeriksaan kesehatan itu, kata dia, tergantung kepada sistem yang diterapkan di masing-masing daerah. "Apakah sudah universal health coverage, atau kalau belum maka tergantung keanggotaan BPJS," ucapnya.
Adapun program Cek Kesehatan Gratis ini ditargetkan menyasar 53,8 juta pelajar di 282.317 satuan pendidikan. Mulai dari tingkat sekolah dasar, sekolah menengah pertama, hingga sekolah menengah atas. Pelajar dari Sekolah Rakyat dan Sekolah Luar Biasa juga mendapat program cek kesehatan gratis ini.
Dia merinci untuk murid dari sekolah dasar ada setidaknya 28 juta yang tersebar dari 176 ribu satuan pendidikan memperoleh cek kesehatan gratis. Kemudian 13 juta peserta didik dari 63 ribu SMP, 12 juta pelajar SMA yang tersebar di 39 ribu sekolah.
Kemudian program cek kesehatan gratis ini akan diberikan kepada 161.000 anak di 2.389 Sekolah Luar Biasa atau SLB. Program ini juga menyasar 9.755 peserta didik di 100 sekolah rakyat.
Setiap tingkat pendidikan memiliki jumlah pemeriksaan berbeda. Anak SD akan mendapatkan 13 pemeriksaan. Pemeriksaan itu di antaranya masalah gigi, perilaku berisiko, aktivitas fisik, tekanan darah, gula darah, tuberkulosis, telinga, mata, kesehatan jiwa, dan hepatitis, kesehatan reproduksi, hingga riwayat imunisasi.
Sementara ada 15 pemeriksaan untuk anak SMP dan 14 pemeriksaan untuk anak SMA. Salah satu pemeriksaan adalah talasemia atau kelainan darah.