TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah secara resmi meluncurkan Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) untuk pelajar hari ini, Senin, 4 Agustus 2025, yang dilaksanakan serentak di berbagai daerah. Program ini mencakup 13 jenis pemeriksaan kesehatan, antara lain status gizi, tekanan darah, kebugaran fisik, kesehatan gigi, gula darah, mata, telinga, kesehatan mental, hati, tuberkulosis, talasemia, anemia dan riwayat imunisasi.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti menghadiri pembukaan seremonial program ini di SD Negeri Cideng 02 Jakarta Pusat. Mu’ti menyatakan program ini bertujuan untuk membiasakan anak-anak dengan kebiasaan hidup sehat, sejalan dengan harapan Presiden.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Program ini dilaksanakan supaya tahu bagaimana cara membiasakan diri dengan kebiasaan yang sehat sebagaimana yang diharapkan oleh presiden Prabowo,” kata Mu’ti.
Program pemeriksaan kesehatan gratis ini merupakan hasil kolaborasi lintas kementerian. Kementerian Kesehatan berperan sebagai pemimpin utama, dengan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah sebagai mitra. Kementerian Agama dan Kementerian Sosial juga turut berpartisipasi dalam inisiatif ini.
Acara pembukaan di SDN Cideng 02 diawali dengan senam bersama pada pukul 06.50 WIB, diikuti oleh sambutan dari Mu’ti. Pukul 07.40 WIB, Mu’ti meninjau langsung proses cek kesehatan di berbagai pos, termasuk pemeriksaan tinggi badan, tekanan darah, gigi, mata, telinga, dan kebugaran.
Pembukaan program ini turut dihadiri oleh Wali Kota Jakarta Pusat Dhani Sukma, Direktur Jenderal Kesehatan Primer dan Komunitas Kementerian Kesehatan Maria Endang, serta Kepala Dinas Kesehatan dan Kepala Dinas Pendidikan.
Program CKG menargetkan 282.317 satuan pendidikan di seluruh Indonesia, meliputi jenjang SD, SMP, SMA/SMK, madrasah, pesantren, hingga sekolah rakyat. Sasaran utama program ini adalah anak-anak berusia 7 hingga 17 tahun.
Direktur Jenderal Kesehatan Primer dan Komunitas Kementerian Kesehatan Maria Endang Sumiwi menjelaskan program ini sangat penting data menunjukkan 1 dari 6 anak usia 13-15 tahun mengalami kelebihan berat badan atau overweight, dan 1 dari 6 anak usia 5-14 tahun menderita anemia. Jenis pemeriksaan akan disesuaikan dengan usia dan jenjang pendidikan anak.