Chaos! Demo Tolak Blokir Media Sosial Ricuh, Kondisi bak Medan Perang

2 days ago 1
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Jakarta, CNBC Indonesia - Polisi Nepal menembakkan gas air mata dan meriam air untuk membubarkan ribuan demonstran di ibu kota Kathmandu pada Senin (8/9/2025). Massa menuntut pemerintah mencabut larangan media sosial serta menindak korupsi yang dianggap telah mengakar di negara itu.

Sejak Jumat lalu, akses ke 26 platform media sosial termasuk Facebook, YouTube, Instagram, dan X diblokir oleh pemerintah Nepal karena belum terdaftar secara resmi. Kebijakan ini memicu kemarahan publik, terutama generasi muda yang menggantungkan hidup pada platform digital untuk hiburan, informasi, hingga bisnis.

"Gas air mata dan meriam air digunakan setelah para demonstran menerobos masuk ke area terlarang," kata juru bicara polisi Shekhar Khanal kepada AFP. "Banyak dari kedua belah pihak terluka."

Ranjana Nepal, petugas informasi di Rumah Sakit Sipil, mengatakan bangsal gawat darurat penuh dengan korban bentrokan. "Kami kewalahan menerima pasien yang terluka," ujarnya.

Aksi protes dimulai dengan damai ketika para pemuda mengibarkan bendera nasional sambil menyanyikan lagu kebangsaan. Namun, kerumunan membesar saat massa bergerak menuju gedung parlemen, bahkan sebagian mencoba memanjat pagar pembatas.

Akibat hal ini, otoritas setempat kemudian memberlakukan jam malam di sejumlah kawasan penting, termasuk kediaman presiden dan kantor perdana menteri di Singha Durbar.

"Kami terpicu oleh larangan media sosial, tetapi itu bukan satu-satunya alasan kami berkumpul di sini," kata Yujan Rajbhandari (24), seorang mahasiswa. "Kami memprotes korupsi yang telah melembaga di Nepal."

Nada serupa disuarakan pengunjuk rasa muda lain, Ikshama Tumrok (20), yang mengatakan "kami ingin melihat perubahan. Ini harus berakhir di generasi kami."

Meski sejumlah platform populer diblokir, aplikasi TikTok masih beroperasi. Di sana beredar video viral yang membandingkan kehidupan rakyat biasa dengan gaya hidup mewah anak-anak politisi, semakin memicu amarah publik.

"Ada gerakan di luar negeri yang menentang korupsi dan mereka (pemerintah) khawatir hal itu bisa terjadi di sini juga," ujar Bhumika Bharati, salah seorang demonstran.

Pemerintah Nepal sebelumnya memberi waktu tujuh hari bagi perusahaan media sosial untuk mendaftar, menunjuk perwakilan lokal, dan membentuk mekanisme pengaduan sesuai putusan Mahkamah Agung tahun lalu. Dalam pernyataan resmi, pemerintah menegaskan tetap menghormati kebebasan berekspresi.

Nepal tercatat beberapa kali memberlakukan pembatasan digital. Tahun lalu, pemerintah sempat melarang TikTok selama sembilan bulan sebelum akhirnya dicabut. Sementara pada Juli, akses ke aplikasi Telegram juga diblokir dengan alasan maraknya penipuan daring dan pencucian uang.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Demo di Depan DPR Ricuh: Aparat Pakai Gas Air Mata Bubarkan Massa

Read Entire Article