China Tuduh AS Lakukan Serangan Siber, Usik Pertahanan hingga Keuangan Negara

19 hours ago 3
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Liputan6.com, Jakarta - Di tengah meningkatnya ketegangan politik antara dua negara--China dan Amerika Serikat (AS), Kementerian Keamanan Negara China menuding Badan Keamanan Nasional (NSA) AS sebagai dalang di balik serangan siber yang berlangsung antara tahun 2023 dan 2024.

Seperti yang pertama kali dilaporkan oleh Reuters, dikutip Senin (20/10/2025), lembaga China tersebut melalui unggahan di platform WeChat menyebut bahwa NSA telah menargetkan National Time Service Center milik negara.

Pusat ini merupakan bagian dari Akademi Ilmu Pengetahuan China yang bertugas menghasilkan, memelihara, dan menyalurkan standar waktu nasional, yang sangat krusial bagi sektor-sektor penting di seluruh negeri, termasuk komunikasi, pertahanan, dan keuangan.

Kementerian Keamanan Negara menyatakan bahwa operasi tersebut menggunakan sekitar 42 jenis "senjata serangan siber khusus" untuk menyusup ke National Time Service Center. 

Serangan ini disebut berpotensi memicu gangguan pada komunikasi jaringan, sistem keuangan, dan pasokan listrik negara.

Lebih lanjut, unggahan di WeChat itu juga mengklaim bahwa NSA mengeksploitasi kerentanan dalam sistem pesan sebuah merek ponsel asing untuk mencuri informasi sensitif dari perangkat staf, meski merek ponsel tersebut tidak disebutkan namanya.

Belum Ada Respon dari NSA

Hingga berita ini naik, NSA belum memberikan tanggapan resmi terhadap tuduhan yang dilayangkan China.

Di sisi lain, tudingan ini muncul setelah Departemen Keuangan AS sempat mengumumkan bahwa mereka menjadi sasaran serangan siber pada Desember 2024, yang disebut didalangi oleh "aktor yang disponsori negara China".

Peristiwa saling tuding ini semakin memperkeruh hubungan kedua negara adidaya tersebut di ranah keamanan siber global.

Google: Diplomat Asia Tenggara Jadi Target Spionase Siber Diduga Berafiliasi dengan China

Di sisi lain, para diplomat di Asia Tenggara dilaporkan menjadi target kampanye spionase siber pada awal 2025. Menurut Google, serangan ini kemungkinan besar dilakukan untuk mendukung operasi yang sejalan dengan kepentingan strategis Tiongkok.

Google Threat Intelligence Group (TAG) dari Alphabet pada 25 Agustus menyebut serangan tersebut menggunakan teknik rekayasa sosial dan malware yang disamarkan sebagai pembaruan perangkat lunak, dikutip dari Straits Times, Kamis (28/8/2025).

Serangan dikaitkan dengan kelompok peretas UNC6384 yang berafiliasi dengan Tiongkok, meski kelompok ini belum secara resmi dikategorikan ke dalam jaringan peretas tertentu.

Patrick Whitsell, insinyur keamanan senior Google, mengungkapkan sekitar dua lusin korban telah mengunduh malware tersebut. Ia tidak merinci kewarganegaraan diplomat yang terdampak, namun dalam wawancaranya dengan Bloomberg News, Whitsell menegaskan bahwa ia “sangat yakin serangan ini berpihak pada Tiongkok.”

Menurut Whitsell, target serangan bisa berasal dari kalangan pejabat pemerintah maupun kontraktor eksternal.

Di sisi lain, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok mengatakan pihaknya tidak mengetahui kasus ini dan menuduh laporan Google sebagai upaya menyebarkan informasi palsu yang mengaitkan Beijing dengan aksi peretasan.

Infografis Kejahatan Siber (Liputan6.com/Abdillah)

Read Entire Article