Jakarta (ANTARA) - Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia (UI) Arie Afriansyah mengapresiasi rencana Presiden Prabowo untuk menyampaikan pandangan terkait penguatan relevansi ASEAN dalam KTT ASEAN ke-47 di Kuala Lumpur, Malaysia.
“ASEAN perlu memperkuat relevansinya dengan menjadi lebih tanggap terhadap dinamika geopolitik, memperdalam integrasi ekonomi dan digital, serta berani bersuara bersama dalam isu-isu regional dan global,” kata Arie saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Jumat.
Terkait isu regional, Arie berharap ASEAN dapat mengambil sikap terhadap konflik yang tengah berlangsung seperti di Laut China Selatan, atau berperan lebih aktif dalam mendorong dialog antara Filipina dan China.
Pada Mei 2025, ASEAN menegaskan kembali komitmennya untuk menyelesaikan sengketa Laut China Selatan secara damai, menyerukan semua pihak agar menahan diri dan menghindari tindakan yang dapat memperburuk ketegangan atau mengancam perdamaian serta stabilitas di wilayah perairan tersebut.
ASEAN dan China sendiri sepakat untuk menyelesaikan negosiasi Kode Etik (Code of Conduct/COC) Laut China Selatan pada 2026, di mana COC nantinya akan menjadi perangkat aturan bersama yang disepakati ASEAN dan China guna menjaga stabilitas kawasan.
Arie berpendapat bahwa ASEAN perlu mereformasi mekanisme pengambilan keputusan agar ASEAN dapat semakin relevan di tengah dinamika global saat ini.
“Jika ingin mempertahankan ‘ASEAN Way’, perlu ada penyesuaian atas kondisi saat ini dan perlu mengedepankan aturan hukum yang sudah disepakati di ASEAN juga,” ujarnya.
ASEAN Way merupakan prinsip dan gaya khas yang menjadi dasar dalam cara kerja dan pengambilan keputusan ASEAN, yang mencerminkan budaya politik dan diplomasi di Asia Tenggara yang menekankan musyawarah, konsensus, serta penghormatan terhadap kedaulatan, non-intervensi.
Semua keputusan ASEAN diambil melalui konsensus, bukan suara mayoritas, dengan tujuan agar semua negara anggota setuju dan merasa memiliki keputusan tersebut, guna menjaga perdamaian, stabilitas, dan kerja sama di kawasan Asia Tenggara.
KTT ASEAN ke-47 akan diselenggarakan di Kuala Lumpur, Malaysia, pada 26-28 Oktober 2025, dan membawa tema “Forging a Resilient and Inclusive Future Together” (Membentuk Masa Depan yang Tangguh dan Inklusif Bersama).
Baca juga: Menko Airlangga dan Menlu Sugiono dampingi Presiden di KTT ASEAN
Baca juga: ASEAN luncurkan tiga inisiatif untuk inklusivitas dan keberlanjutan
Pewarta: Cindy Frishanti Octavia
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.




















:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5332436/original/003536800_1756480749-Foto_1__10_.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5331162/original/030751900_1756386365-image001.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5341754/original/008517200_1757324219-aespa_p1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1547611/original/010880700_1490508311-20170326-Denver-March-Powwow-AFP.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5342835/original/093932700_1757401355-cortis_p2.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5256641/original/069022000_1750245668-jackson-sophat-TQ3SgrW9lkM-unsplash.jpg)













