
DUNIA setiap tahun memperingati Hari Meningitis Sedunia (World Meningitis Day) pada 5 Oktober. Peringatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai bahaya meningitis, penyakit yang menyerang selaput otak dan sumsum tulang belakang.
Penyakit ini dapat berkembang dengan sangat cepat. Bahkan dalam hitungan jam, dan berpotensi mengakibatkan kematian atau kecacatan permanen jika tidak segera ditangani.
Penularan Meningitis
Meningitis dapat disebabkan infeksi bakteri, virus, maupun jamur. Dari ketiganya, meningitis bakteri dianggap paling berbahaya karena bisa mengancam nyawa.
Penyakit ini dapat menular melalui kontak dekat, misalnya lewat batuk, bersin, atau penggunaan barang pribadi bersama. Karena penularannya relatif mudah, kesadaran masyarakat menjadi faktor penting dalam mencegah penyebaran lebih luas.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menegaskan bahwa meningitis masih menjadi masalah kesehatan global. Meskipun vaksin dan pengobatan tersedia, meningitis tetap menyebabkan ratusan ribu kematian setiap tahun, terutama di negara-negara dengan akses kesehatan terbatas.
Melalui strategi global bertajuk Defeating Meningitis by 2030, WHO menargetkan pengurangan angka kasus dan kematian secara signifikan dalam satu dekade mendatang.
Gejala Meningitis
Gejala meningitis sering kali mirip flu sehingga tidak jarang diabaikan. Namun ada beberapa tanda khas yang perlu diwaspadai:
- Demam tinggi mendadak
- Sakit kepala berat
- Leher kaku
- Mual dan muntah
- Sensitif terhadap cahaya (fotofobia)
- Bingung atau sulit berkonsentrasi
- Muncul ruam kulit (pada beberapa kasus meningitis bakteri)
- Pada bayi: rewel, sulit makan, lesu, atau tonjolan di ubun-ubun
Karena gejalanya dapat berkembang dengan cepat, masyarakat diimbau untuk tidak menunda mencari pertolongan medis. Penanganan dini, khususnya pada meningitis bakteri, membutuhkan antibiotik segera untuk menurunkan risiko komplikasi serius. Semakin cepat pasien mendapatkan perawatan, semakin besar pula peluang untuk sembuh tanpa menimbulkan kecacatan.
Pencegahan Meningitis
Pencegahan meningitis dapat dilakukan dengan vaksinasi, yang tersedia untuk beberapa jenis bakteri penyebab penyakit ini, seperti meningokokus, pneumokokus, dan Haemophilus influenzae tipe b.
Selain itu, menjaga kebersihan, menutup mulut saat batuk atau bersin, serta menghindari berbagi barang pribadi dapat membantu mengurangi risiko penularan. Kampanye kesadaran publik juga memegang peran penting untuk mendorong masyarakat lebih peduli terhadap pencegahan meningitis.
Hari Meningitis Sedunia menjadi pengingat bahwa penyakit ini bukan sekadar masalah individu, tetapi juga isu kesehatan masyarakat. Dengan mengenali gejala sejak dini, melakukan langkah pencegahan melalui vaksinasi, dan meningkatkan kesadaran bersama, meningitis dapat dilawan. Setiap orang memiliki peran untuk menjaga diri dan orang-orang di sekitarnya agar terhindar dari ancaman penyakit berbahaya ini. (Meningitis/WHO/Z-2)