WAKIL Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Hidayat Nur Wahid menjamin kondisi Jakarta sudah kondusif menjelang penyelenggaraan World Muslim Scout Jamboree (WMSJ) 2025 di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta Timur, 9–14 September 2025.
“Alhamdulillah, kondisi Jakarta kini sudah kondusif. Suasana di DPR/MPR kembali normal, rapat kerja berjalan seperti sediakala. Bahkan Gubernur Jakarta sudah mencabut aturan WFH bagi ASN,” kata Hidayat dalam keterangan resmi, Jumat, 5 September 2025.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
Hidayat memberikan motivasi kepada peserta jambore yang sempat khawatir dengan isu kerusuhan di Ibu Kota. Menurut dia, seorang pramuka sejati harus bermental tangguh dan siap menghadapi risiko dalam situasi apa pun. “Seorang pramuka harus siap menghadapi rintangan dan pantang mundur,” ujar dia.
Politikus Partai Keadilan Sejahtera atau PKS itu mencontohkan pengalamannya semasa mondok di Gontor hingga menempuh kuliah di Madinah, Arab Saudi. Ia juga memastikan Gontor, sebagai penyelenggara, telah berpengalaman menggelar berbagai acara internasional.
“InsyaAllah WMSJ 2025 akan berjalan sukses. Bagi aktivis pramuka tidak ada istilah balik kanan. Kita harus hadir, mengikuti, dan menyelesaikan acara ini,” kata Hidayat.
WMSJ 2025 merupakan jambore pramuka Muslim pertama di dunia, diikuti 15.333 peserta dari 16 negara. Acara ini menjadi bagian dari peringatan 100 tahun Pondok Modern Darussalam Gontor dengan tema We are Muslim, Civilized, United, and Peaceful.
Sebelumnya, unjuk rasa di pelbagai daerah mewarnai penghujung akhir Agustus 2025. Unjuk rasa makin membesar hingga memicu kerusuhan dan penjarahan di beberapa lokasi di Indonesia. Mulanya, aksi menuntut pembubaran DPR pada 25 Agustus 2025 berujung bentrok di sekitar Senayan, Jakarta.
Gelombang protes berlanjut pada 28 Agustus. Buruh mendatangi DPR dengan enam tuntutan, sementara mahasiswa dan pelajar kembali mengusung agenda pembubaran DPR. Aksi sore hari berubah ricuh setelah polisi membubarkan massa dengan gas air mata dan water cannon.
Kerusuhan memuncak saat kendaraan taktis Brimob menewaskan Affan Kurniawan, pengemudi ojek online berusia 21 tahun, di Bendungan Hilir. Tewasnya Affan memicu amarah publik, mendorong aksi balasan dari pengemudi ojek online dan meluas ke berbagai kota.
Situasi makin panas ketika rumah sejumlah legislator, termasuk Ahmad Sahroni dan Eko Patrio, dijarah massa, aksi itu ditengarai karena pernyataan mereka yang dinilai tak simpati dengan kondisi sosial ekonomi masyarakat.