Liputan6.com, Jakarta- Rasmus Hojlund, penyerang muda asal Denmark, secara resmi telah meninggalkan Manchester United. Ia kini bergabung dengan klub Serie A, Napoli, dengan status pinjaman selama satu musim penuh. Keputusan ini datang setelah Hojlund tidak lagi menjadi pilihan utama di lini serang Setan Merah.
Kepindahan Hojlund ke Napoli ini menyisakan kekecewaan mendalam bagi sang pemain. Ia dilaporkan sangat "patah hati" karena harus meninggalkan klub impiannya sejak kecil. Hojlund sebenarnya berkeinginan kuat untuk tetap bertahan dan membuktikan kemampuannya di Old Trafford.
Transfer ini juga menimbulkan kerugian finansial yang signifikan bagi Manchester United, yang sebelumnya merekrut Hojlund dengan biaya fantastis. Hojlund sendiri bertekad untuk menunjukkan performa terbaiknya di Italia, membuktikan bahwa keputusan MU melepasnya adalah sebuah kesalahan.
Dilaporkan The Athletic, sumber terdekat Hojlund menyatakan sang pemain kecewa berat harus meninggalkan MU hanya dua musim setelah direkrut dari Atalanta.
Benjamin Sesko resmi bergabung dengan Manchester United. Apa artinya untuk masa depan Rasmus Hojlund? Rumor panas menyebut striker muda Denmark itu masuk radar AC Milan.
Kepindahan Dramatis Rasmus Hojlund ke Napoli
Rasmus Hojlund kini resmi berseragam Napoli setelah dipinjamkan dari Manchester United. Kesepakatan ini mencakup biaya pinjaman sebesar €6 juta. Napoli juga memiliki opsi atau kewajiban untuk membeli Hojlund secara permanen pada musim panas 2026 dengan harga €44 juta, terutama jika mereka berhasil lolos ke Liga Champions.
Transfer ini diperkirakan akan menyebabkan kerugian besar bagi Manchester United. Klub raksasa Premier League itu sebelumnya mendatangkan Hojlund dari Atalanta pada tahun 2023 dengan biaya awal mencapai €75 juta. Dengan total paket dari Napoli yang hanya €50 juta, Manchester United diperkirakan mengalami kerugian sekitar £23,5 juta dari investasi awal mereka.
Keputusan melepas Hojlund tidak terlepas dari persaingan ketat di lini depan Manchester United. Kedatangan tiga penyerang baru, yaitu Matheus Cunha, Bryan Mbeumo, dan Benjamin Sesko, membuat posisi Hojlund terancam. Ia bahkan dicadangkan pada awal pertandingan Liga Inggris musim 2025/2026, yang semakin memperjelas statusnya.
Performa Hojlund pada musim 2024-2025 juga menjadi salah satu faktor pertimbangan. Ia hanya mencetak 10 gol dari 52 penampilan di semua kompetisi. Khusus di Premier League, catatan golnya hanya empat dari 32 penampilan, jauh dari ekspektasi klub yang telah mengeluarkan dana besar untuk merekrutnya.
Kekecewaan Mendalam Rasmus Hojlund Didepak MU
Rasmus Hojlund dilaporkan sangat kecewa dan "patah hati" dengan keputusan Manchester United untuk melepasnya. Ia sebenarnya ingin sekali bertahan di Old Trafford dan membuktikan dirinya. Hojlund merasa telah berlatih keras selama pramusim dan berada dalam kondisi terbaik untuk bermain.
Penyerang berusia 22 tahun ini yakin bisa bersaing dengan Benjamin Sesko untuk mengisi posisi penyerang nomor 9. Hojlund menganggap dirinya lebih baik dari Sesko dan ingin membuktikan hal tersebut kepada pelatih Ruben Amorim. Namun, kesempatan itu kini harus ia cari di klub lain.
Lebih dari sekadar profesionalisme, Hojlund merupakan pendukung Manchester United sejak kecil. Hal ini membuat ia merasa "galau" atau bimbang untuk meninggalkan klub impiannya. Kepergian ini tentu menjadi pukulan emosional bagi sang pemain yang telah lama memimpikan bermain di Old Trafford.
Meskipun kecewa, Hojlund bertekad untuk membuktikan bahwa Manchester United salah telah melepasnya. Ia ingin menunjukkan kemampuan terbaiknya di Serie A bersama Napoli. Hojlund merasa kini lebih berpengalaman setelah bermain di Premier League, Liga Champions, dan Liga Europa, bekal berharga untuk tantangan barunya.