
PENGAMAT pertanian, Syaiful Bahari menduga kenaikan harga gabah dan Harga Eceran Tertinggi (HET) beras premium yang tidak berubah mendorong pihak-pihak tertentu untuk melakukan pengoplosan beras dari gabah petani dengan beras yang lebih murah agar tetap mendapatkan keuntungan.
"Oleh karena itu, kebijakan pemerintah dalam menetapkan HET baik gabah atau beras itu harus hati-hati. Pasti ada dampak negatifnya, seperti cara-cara pengoplosan tersebut," ujar Syaiful saat dihubungi, Rabu (16/7).
Syaiful juga turut menyoroti rencana pemerintah yang mau menaikkan HET beras medium. Ia menilai, bahwa kebijakan pemerintah yang hanya berfokus menaikkan HET dalam kondisi adanya beras oplosan yang ramai diperbincangkan ini sudah pasti memicu kenaikan harga beras untuk konsumen.
"Lantas sampai kapan perlombaan naikan HET berhenti? Ini pokok pangkalnya karena produktivitas pertanian kita yang tidak pernah naik-naik. Jadi akar persoalannya bukan di harga tetapi di produksi, di hulunya," pungkasnya. (Fal/M-3)