Teheran, Iran (ANTARA) - Iran dan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) sepakat melanjutkan konsultasi tentang nuklir negara itu, demikian keterangan Wakil Menteri Luar Negeri Kazem Gharibabadi usai bertemu dengan Wakil Direktur Jenderal IAEA Massimo Aparo.
"Dengan mempertimbangkan diskusi yang dilakukan selama pertemuan, telah diputuskan untuk melanjutkan konsultasi," kata Gharibabadi seperti dikutip kantor berita Jamaran.
Aparo tiba di Teheran pada Senin untuk membahas format baru kerja sama Iran dengan IAEA.
Pada 2 Juli, Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengeluarkan dekrit yang menangguhkan kerja sama Iran dengan IAEA, meski demikian Menteri Luar Negeri Iran mengatakan bahwa jalur kerja sama tetap terbuka.
Baca juga: Iran tegaskan kapabilitas pertahanan tak masuk negosiasi nuklir
Penghentian kerja sama ini terkait dengan kritik Iran terhadap IAEA dan Direktur Jenderal Rafael Grossi atas kebungkaman badan tersebut atas serangan AS dan Israel terhadap fasilitas nuklir di Fordo, Isfahan, dan Natanz pada Juni.
Iran menyatakan bahwa kerja sama dengan IAEA hanya dapat dilakukan jika ada jaminan keamanan bagi fasilitas nuklir dan ilmuwannya.
Pada awal Agustus, Direktur Jenderal IAEA Rafael Grossi mengatakan bahwa Teheran telah menjelaskan kepada pimpinan IAEA bahwa mereka siap untuk melanjutkan konsultasi teknis.
Grossi mengatakan IAEA mengupayakan agar para inspekturnya kembali ke lokasi nuklir Iran sesegera mungkin.
Pada 9 Agustus, seorang sumber politik senior Iran mengatakan kepada RIA Novosti bahwa IAEA sedang mempersiapkan kunjungan delegasinya ke Iran, tetapi belum ada keputusan konkret yang diharapkan akan diambil selama kunjungan tersebut.
Sumber: Sputnik/RIA Novosti-OANA
Baca juga: Iran: pembicaraan dengan AS tergantung kepentingan nasional
Baca juga: Iran dan tiga negara Eropa bahas nuklir, sepakati lanjutan konsultasi
Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.