1 month ago
2
Anggota DPRD DKI Jakarta Farazandi.(Dok Pribadi )
DEWAN Pimpinan Pusat Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional (DPP Gekrafs) akan menyelenggarakan Rembuk Kreatif Nasional (Reknas) dan Kongres-1 Gekrafs pada 19–20 Juli 2025 di Dome Senayan Park, Jakarta. Dua agenda besar ini bertujuan untuk meregenerasi kepengurusan serta memantapkan arah pengembangan sektor ekonomi kreatif sebagai pilar penting ekonomi nasional.
Dalam momen menuju kongres, dukungan kuat mengalir dari internal Gekrafs untuk Ketua Umum DPP Gekrafs, Kawendra Lukistian agar melanjutkan kepemimpinan untuk periode selanjutnya. Salah satu dukungan datang dari Ketua DPW Gekrafs DKI Jakarta Farazandi Fidinansyah yang juga merupakan anggota DPRD DKI Jakarta periode 2019–2024.
“Kami seluruh fungsionaris Gekrafs se-DKI Jakarta telah sepakat dan menyatakan sikap untuk satu barisan mendukung Ketum Kawe, untuk berkenan didorong kembali dalam pencalonan Ketua Umum pada Kongres-1 DPP Gekrafs,” ujar Farazandi melalui keterangannya, Rabu (16/7).
Farazandi menyebut dukungan ini bukan tanpa alasan, melainkan hasil dari kepercayaan yang telah dibangun selama tiga tahun terakhir.
“Saya berterima kasih kepada Ketum Kawendra atas kepercayaannya kepada kami selama 3 tahun terakhir untuk memimpin Gekrafs di DKI Jakarta. Hal tersebut tidak terlepas dari visi besar serta semangat Ketum Kawe menjadikan Ekonomi Kreatif masa depan Indonesia,” ungkapnya.
Farazandi menambahkan hingga kini belum ada sosok lain yang dinilai mampu membawa Gekrafs dengan kepemimpinan solid dan visi kuat seperti Kawendra.
“Kami merasa saat ini Gekrafs masih membutuhkan sosok nahkoda yang bisa memberikan komando untuk gerbong besar Gekrafs yang sudah tersebar luas di Indonesia dengan puluhan ribu anggota. Belum ada pilihan lain, selain Ketum Kawendra,” tegasnya.
Kongres dan Reknas kali ini tidak hanya menjadi ajang konsolidasi organisasi, tetapi juga momentum besar untuk memperkuat peran pelaku ekonomi kreatif dalam pembangunan nasional. Gekrafs berharap agenda ini dapat memperkuat ekosistem kreatif yang inklusif, kolaboratif, dan relevan dengan tantangan zaman. (E-4
