4 weeks ago
11
Pembalap Uno-X Mobility saat memasuki finis sebagai yang tercepat di etape 11 Tour de France.(AFP/MARCO BERTORELLO)
PEMBALAP Norwegia Jonas Abrahamsen memenangi etape 11 Tour de France, yang berlangsung di Toulouse, Rabu (16/7), ketika juara bertahan Tadej Pogacar terjatuh 4 kilometer sebelum garis finis.
Pogacar terjatuh setelah menyentuh roda belakang pembalap lain. Meski demikian, dua rival utamanya, yakni Jonas Vingegaard dan Remco Evenepoel, memperlihatkan sifat sportif dengan menunggunya hingga Pogacar kembali menaiki sepedanya dan menyusul.
Ben Healy tetap mempertahankan posisi sebagai pemimpin klasemen umum.
Etape sejauh 156 km dari dan kembali ke Toulouse ini berlangsung mendebarkan dan secara mengejutkan dimenangi oleh Abrahamsen. Ia sukses menjalankan aksi meloloskan diri dari peloton dari jarak jauh untuk menggagalkan ambisi para sprinter.
Di garis finis, Abrahamsen terlibat adu taktik dengan pembalap Swiss Mauro Schmid, sementara Mathieu van der Poel secara cerdik menyusul dari belakang dan finis ketiga dengan selisih 7 detik.
Healy mempertahankan kaus kuning di hari pertama ia mengenakannya, sementara Pogacar tetap berada di posisi kedua, dan Evenepoel di posisi ketiga.
Usai hari istirahat pada Selasa (15/7), etape Rabu (16/7) diprediksi akan berakhir dengan sprint karena adanya 70 poin yang diperebutkan dalam klasemen poin sprint di Toulouse.
Namun, etape 11 ini tetap menantang dengan lima tanjakan kecil sepanjang rute sejauh 156,8 km. Hal itu membuat kecepatan balapan tetap tinggi dan menegangkan.
Pogacar tergelincir dan kesulitan memasang rantai sepedanya kembali setelah terseret di aspal sejauh beberapa meter. Ia sempat terlihat akan kehilangan waktu selama sekitat 30 hingga 40 detik.
Healy akan memimpin peloton menuju Pegunungan Pyrenees pada Kamis (17/7). Pendakian berat pertama di etape ini akan menguji ketahanan semua pebalap di tanjakan legendaris kategori Hautacam. (Ant/Z-1)
