KKP Perkuat Penerapan Penangkapan Ikan Terukur Sekaligus Bahas Kuota Tuna dan Jeda Tangkap

1 month ago 8
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
KKP Perkuat Penerapan Penangkapan Ikan Terukur Sekaligus Bahas Kuota Tuna dan Jeda Tangkap Pertemuan Tahunan Unit Pengelola Perikanan (UPP) WPPNRI 713, 714, dan 715 yang digelar di Gedung Iptek Universitas Hasanuddin.(MI/Lina Herlina)

PEMERINTAH melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memperkuat implementasi kebijakan Penangkapan Ikan Terukur (PIT) dengan menyasar wilayah pengelolaan perikanan (WPPNRI) strategis di Indonesia timur. 

Dalam Pertemuan Tahunan Unit Pengelola Perikanan (UPP) WPPNRI 713, 714, dan 715 yang digelar di Gedung Iptek Universitas Hasanuddin (Unhas), sejumlah keputusan penting dibahas, termasuk pembagian kuota tuna per provinsi, pembaruan rencana kerja tahunan, hingga sistem jeda tangkap.

Direktur Pengelolaan Sumber Daya Ikan KKP, Syahril Abdul Raup, menyampaikan bahwa Lembaga Pengelola Perikanan (LPP) WPPNRI kini menjadi forum utama koordinasi pengelolaan perikanan lintas sektor, baik pusat maupun daerah. LPP tidak hanya menjalankan Rencana Pengelolaan Perikanan (RPP), tetapi juga bertugas memberi rekomendasi berbasis sains terhadap kebijakan kuota dan keberlanjutan.

“Penangkapan Ikan Terukur membutuhkan implementasi sinergis di tiap WPP. Kuota harus diputuskan berdasarkan data dan kondisi lapangan,” ujar Syahril.

Salah satu fokus utama pertemuan tahun ini adalah pembagian kuota sumber daya ikan, khususnya tuna, di wilayah WPPNRI 713, 714, dan 715 yang mencakup tujuh provinsi termasuk Sulawesi Selatan, NTB, Sulawesi Tenggara, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Timur.

“LPP adalah jembatan antara kebijakan pusat dan realitas daerah. Ini kunci agar kebijakan PIT benar-benar dijalankan di lapangan, bukan sekadar wacana,” ujar Syahril.

Pada forum ini, salah satu poin utama adalah menetapkan kuota tangkap tuna untuk masing-masing provinsi di wilayah WPP 713 hingga 715. Data dan pendekatan ilmiah menjadi dasar penyusunan kuota tersebut. Dirjen Perikanan Tangkap, Komjen (Purn) Lotharia Latif, menekankan pentingnya pendataan hasil tangkapan sebagai fondasi kebijakan berkelanjutan.

“Tanpa data, kita hanya menebak. Kuota harus dihitung agar stok ikan tidak habis, agar ada yang diwariskan ke anak cucu,” ujar Latif saat membuka kegiatan tersebut, Rabu (16/7).

PRAKTIK PENANGKAPAN BERLEBIHAN
Ia juga mengkritisi praktik penangkapan berlebihan yang masih terjadi di sejumlah wilayah. Menurutnya, Indonesia belum memiliki waktu jeda tangkap resmi, berbeda dengan negara lain yang menerapkan moratorium tahunan 2–3 bulan. “Ikan perlu waktu untuk kawin dan bertelur. Kita harus memberi ruang itu, bukan menangkap 1x25 jam seperti sekarang,” lanjutnya di sela-la kegiatan.

Sehingga Latif juga menyinggung praktik penangkapan yang harus beradab dan tidak merusak habitat, termasuk kemungkinan diterapkannya sistem jeda tangkap, agar ikan memiliki waktu untuk berkembang biak. “Negara lain menerapkan moratorium dua sampai tiga bulan. Kita harus berani mengambil langkah serupa,” ulangnya.

Pertemuan ini juga menandai konsolidasi berbagai pihak, mulai dari KKP, pemerintah daerah, akademisi, hingga asosiasi nelayan dan pelaku usaha, untuk memastikan bahwa sumber daya laut Indonesia dikelola secara terencana dan adil.

Latif berharap, agar seluruh pihak terus menjaga kesinambungan agenda ini, dan tidak menjadikannya sebagai rutinitas tahunan tanpa output. “Harus ada kalender kerja, evaluasi, dan tolok ukur. Semua yang kita lakukan harus berdampak. Kalau tidak, kita hanya bicara tanpa hasil,” pungkasnya.

DUKUNGAN UNHAS
Sebagai tuan rumah, Rektor Universitas Hasanuddin, Prof. Jamaluddin Jompa, dalam sambutannya menyatakan kesiapan Unhas untuk berkontribusi aktif mendukung kebijakan nasional, khususnya dalam implementasi PIT di WPP 713. “Unhas siap menyokong penguatan pengelolaan sumber daya laut Indonesia. Kita mulai dari WPPNRI 713 sebagai showcase,” sebutnya.

Prof. Jamaluddin Jompa juga punya harapan yang sama, pertemuan seperti ini tidak berhenti pada rekomendasi teknis, tapi harus berlanjut pada aksi nyata yang terukur. “Jangan hanya berhenti di rekomendasi. Harus ada aksi, ada deklarasi bersama. Unhas siap menjadi pusat komitmen untuk pengelolaan laut yang luar biasa ini,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sulsel, M. Ilyas, memaparkan bahwa WPP 713 bukan hanya milik Sulsel, tapi juga mencakup tujuh provinsi lainnya. Dari total potensi tangkapan satu juta ton per tahun, Sulsel sudah menyumbang sekitar 511 ribu ton.

Selain tuna, Sulsel juga mulai memberi perhatian pada komoditas lain seperti gurita dan ikan karang, yang kini mulai meningkat permintaannya di pasar ekspor. Sistem buka-tutup penangkapan pun mulai diuji coba di wilayah Pulau Langkai dan sekitarnya. “Sistem buka-tutup ini penting untuk menjaga keberlanjutan. Kita dorong agar diterapkan juga untuk komoditas seperti gurita, kerapu, dan ikan pelagis lain,” tukas Ilyas. (E-2)

Read Entire Article