Kronologi Pernyataan Nusron Wahid soal Tanah Telantar

1 day ago 3
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

MENTERI Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Nusron Wahid akhirnya meminta maaf atas pernyataannya soal kepemilikan tanah. Ia mengklarifikasi pernyataannya yang sempat memicu polemik.

“Memang ada bagian pernyataan yang saya sampaikan sebetulnya konteks guyon atau bercanda. Namun, setelah saya menyaksikan ulang, kami menyadari dan mengakui pernyataan tersebut. Candaan tersebut tidak tepat, tidak sepantasnya, dan tidak selayaknya untuk kami sampaikan, apalagi disampaikan pejabat publik,” kata Nusron Wahid dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa, 12 Agustus 2025, seperti dikutip dari Antara.

Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca

Kronologi Pernyataan Nusron

Polemik berawal ketika Nusron mengungkapkan, ada sekitar 100.000 hektare tanah yang berpotensi telantar pada 6 Agustus 2025. Dia mengatakan, pemerintah bisa menyita tanah tersebut jika resmi ditetapkan sebagai tanah telantar setelah melampaui masa sanggah selama dua tahun.

Nusron mengatakan, tanah telantar selama dua tahun dapat diambil alih oleh negara. Menurutnya, pada dasarnya seluruh tanah di Indonesia adalah milik negara sementara masyarakat hanya diberi hak kepemilikan atas penggunaan tanah tersebut.“Perlu diketahui tanah itu tidak ada yang memiliki, yang memiliki tanah itu negara, orang itu hanya menguasai," kata Nusron kepada wartawan di Hotel JS Luwansa, Jakarta Selatan, Rabu, 6 Agustus 2025.

Namun, Nusron menegaskan bahwa tanah milik masyarakat dengan Sertifikat Hak Milik (SHM) seperti pekarangan, sawah, atau tanah warisan tidak akan terdampak oleh kebijakan tersebut. Pernyataan Nusron itu pun menuai beragam komentar, termasuk dari kalangan akademisi. 

Salah satu kritik datang dari Ketua Pusat Kajian Hukum dan Keadilan Sosial Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada Herlambang Perdana Wiratraman. Herlambang menilai pernyataan Nusron berbahaya dan menyesatkan. 

Menurut Herlambang, makna istilah “dikuasai negara” bukan berarti negara menjadi pemilik tanah secara mutlak. Namun, negara bertugas mengatur, mengelola, dan mendistribusikan tanah untuk kemakmuran rakyat. “Rakyat tetap pemilik tanah. Negara hanya diberi mandat untuk memastikan distribusi yang adil,” ujar Herlambang dalam keterangannya, Minggu, 10 Agustus 2025.

Pada Selasa, 12 Agustus 2025, Nusron mengklarifikasi pernyataannya tersebut. Ia menjelaskan bahwa pernyataan itu merujuk pada Pasal 33 ayat (3) Undang-Undang Dasar 1945. Di dalam pasal itu disebutkan bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.

Ia menjelaskan, negara bukan sebagai pemilik mutlak tanah melainkan sebagai pihak yang menguasai sumber daya untuk kemanfaatan rakyat. Adapun konteks ucapan Nusron yang menuai polemik itu ia sampaikan saat menjawab pertanyaan wartawan ihwal rencana pemerintah menyita tanah bersertifikat Hak Guna Usaha (HGU) yang ditelantarkan.

Nandito Putra dan Hendrik Yaputra berkontribusi dalam penulisan artikel ini. 

Pilihan Editor: Mengapa DPR Ingin Mengebut Pembahasan RUU Haji

Read Entire Article