Jakarta, CNBC Indonesia - McDonald's Jepang tiba-tiba meminta maaf. Ini terjadi setelah kampanye terbarunya yang menghadiahkan kartu Pokemon edisi terbatas.
Hadiah kartu Pokemon diberikan untuk produk "Happy Meal". Namun ini memicu antrean panjang, yang memicu kemarahan di media sosial tentang pemborosan makanan.
Hal ini bermula dari orang-orang yang berbondong-bondong membeli makanan dalam jumlah besar untuk menjual kembali kartu Pokemon dengan harga lebih tinggi di situs e-commerce. Kartu Pokemon memang sangat populer, tak hanya dikalangan anak-anak, tetapi juga penggemar berat dan kolektor dewasa.
Dilaporkan bagaimana tiap cetakannya mendatangkan miliaran dolar AS. Harga satuan kartu edisi khusus bernilai jutaan.
Mengutip Reuters, Rabu (13/8/2025), media sosial dibanjiri keluhan tentang antrean panjang di gerai McDonald's, dengan foto-foto kantong plastik berisi burger dan kentang goreng yang belum terverifikasi. Beberapa orang menyebutnya kampanye itu "sebagai Unhappy Meals".
"Saya tidak bisa membeli Happy Meal untuk putri saya karena orang-orang ini," kata seorang pengguna X.
"Saya yakin ada penggemar Pokemon dewasa yang benar-benar menginginkan kartu-kartu ini, tetapi para penjual kembali ini benar-benar memalukan," tulis yang lain.
"Mereka bersusah payah mengumpulkan kartu-kartu itu lalu membuang makanan... untuk apa?," tambahnya.
Sebenarnya, masalah serupa juga terjadi pada kampanye McDonald's lainnya, termasuk kolaborasi sebelumnya dengan serial manga seperti "Chiikawa". Saat mengumumkan kampanye terbaru, perusahaan tersebut menekankan bahwa setiap orang dapat membeli maksimal lima makanan.
Dalam sebuah pernyataan Senin, McDonald's mengakui bahwa ada beberapa contoh "pembelian massal oleh pelanggan yang didorong oleh penjualan kembali", yang memang menyebabkan "makanan terbuang".
Perusahaan menambahkan bahwa mereka berencana untuk "memperkenalkan batasan yang lebih ketat" untuk pembelian Happy Meals di masa mendatang.
"Setiap upaya untuk membeli lebih dari yang diizinkan, berulang kali berdiri di antrean, dan berperilaku mengintimidasi terhadap staf kami akan ditolak," kata perusahaan itu.
Raksasa makanan cepat saji AS itu juga berjanji untuk meminta situs e-commerce mengambil tindakan yang lebih efektif terhadap penjualan kembali yang tidak bertanggung jawab.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Salah Hitung, Tsunami Raksasa Hantam Jepang-Mayat Bergelimpangan