TEMPO.CO, Jakarta - Kabar Musyawarah Nasional Luar Biasa atau Munaslub Golkar mencuat belakangan ini. Isu ini muncul saat kepemimpinan Bahlil Lahadalia belum genap menjabat satu tahun.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar Meutya Hafid menyatakan tidak ada wacana Munaslub partai. Meutya mengatakan Golkar saat ini tengah fokus mengawal program dan kebijakan Presiden Prabowo Subianto.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kami ingin seluruh program Bapak Presiden dapat berdampak langsung ke masyarakat serta tersampaikan dengan baik. Tidak ada rencana untuk mengadakan Munaslub,” kata Meutya melalui keterangan tertulisnya, Senin, 4 Agustus 2025.
Menurut Meutya, isu mengenai Munaslub maupun politik lainnya yang berkembang bagian upaya untuk memecah soliditas Partai Golkar. Menteri Komunikasi dan Digital ini menyebut Golkar mengawal pemerintah, baik di eksekutif maupun legislatif.
Partai Golkar juga tengah melakukan penyegaran dan penguatan kepengurusan di tingkat daerah melalui Musyawarah Daerah (Musda). Meutya mengatakan Bahlil menargetkan seluruh Musda untuk 38 provinsi dapat selesai akhir tahun 2025 ini. “Sehingga tidak ada hubungannya dengan Munaslub atau isu-isu lain yang berkembang,” kata Meutya.
Bahlil menjadi Ketua Umum Partai Golkar dalam Musyawarah Nasional (Munas) XI yang digelar pada 20-21 Agustus 2024. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral itu terpilih secara aklamasi menggantikan Airlangga Hartarto. Pergantian kepemimpinan di partai beringin saat itu ditengarai atas cawe-cawe mantan presiden Joko Widodo, meskipun Gokar maupun Istana berulang kali membantah kabar tersebut.
Isu digoyangnya kepemimpinan Bahlil diberitakan sejumlah media baru-baru ini. Namun Bahlil sudah menepis isu keretakan di Golkar. “Masa mau dipercaya berita yang enggak ada sumbernya?” kata Bahlil dalam keterangannya di Jakarta, Ahad, 3 Agustus 2025, dikutip Antara.
Ketua Bidang Keagamaan dan Kerohanian Partai Golkar Nusron Wahid juga menampik isu tersebut. Nusron mengklaim kabar Munaslub Golkar yang dikaitkan dengan nama dirinya tidak benar.
“Sampai hari ini tidak pernah ada pembicaraan di lingkungan Istana kepada saya ataupun kepada pihak-pihak lain di lingkungan Partai Golkar yang membicarakan tentang munaslub,” kata Nusron.