Prabowo Minta Dikritik, Pengamat: Ingin Beda dari Jokowi

1 day ago 2
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
 Ingin Beda dari Jokowi Presiden Prabowo Subianto (kedua kanan) bersama Wapres Gibran Rakabuming Raka (kanan), Ketua MPR Ahmad Muzani (tengah) dan Ketua DPD Sultan Bachtiar Najamudin (kedua kiri) tiba untuk mengikuti Sidang Tahunan MPR RI(Antara)

PENGAMAT politik dari Citra Institute Efriza, menilai pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang meminta kritik sarat makna simbolik. Menurutnya, Prabowo ingin membedakan pemerintahannya dengan era Jokowi yang kerap mendapat kritik soal pembatasan kebebasan sipil.

"Suatu penegasan bahwa pemerintahannya tidak anti-kritik, berbeda dengan kesan pada masa pemimpin sebelumnya ketika sejumlah kebijakan Presiden Jokowi dikritik kemudian kebebasan sipil dibatasi dan pemerintah merespons keras pengkritiknya," jelasnya saat dihubungi, Minggu (17/8). 

Efriza juga melihat pernyataan Prabowo sebagai bagian dari rekonsiliasi dengan masyarakat sipil yang selama ini sering berseberangan dengan pemerintah. Isu-isu seperti RUU Ormas, UU ITE, hingga gelombang demonstrasi mahasiswa dianggap menjadi catatan penting yang membuat publik semakin kritis.

Meski demikian, realitas di lapangan masih menunjukkan adanya kendala dalam ruang kebebasan berekspresi. Efriza mencontohkan, ada beberapa kritik yang direspons positif oleh pemerintah seperti pembatalan kenaikan PPN 12% atau kebijakan LPG 3 kilogram. Namun, ada pula kritik yang tidak digubris, seperti penolakan terhadap revisi UU TNI.

Kondisi tersebut membuat ruang kritik terlihat ambigu. Di satu sisi, pemerintah mendengar aspirasi, tetapi di sisi lain sering kali reaktif terhadap suara berbeda. 

"Ini menunjukkan meskipun ada ruang kritik, kritik didengar dan terkadang diikuti keinginan masyarakat melalui kritiknya dengan cara berdemonstrasi, tetapi juga hadirnya sikap reaktif yang menunjukkan pemerintahan tidak siap dikritik," ungkap Efriza.

Ia mencontohkan kasus jurnalis yang mendapat teror, komentar pejabat yang dinilai merendahkan publik, hingga tuduhan demonstrasi dibiayai koruptor. Menurutnya, hal-hal semacam ini justru merusak persepsi bahwa pemerintah siap menerima kritik.

Karena itu, pernyataan Prabowo untuk menerima kritik harus diuji melalui konsistensi kebijakan. Bila hanya sebatas retorika, publik akan segera menangkap kontradiksi. Namun, jika diwujudkan dalam bentuk perlindungan hukum bagi pengkritik dan revisi aturan represif, hal ini bisa menjadi titik balik penting bagi demokrasi Indonesia.

Efriza menegaskan, pernyataan Prabowo tidak boleh berhenti di simbolisme politik. Publik menunggu bukti nyata bahwa kritik, meskipun menyakitkan, benar-benar diterima dengan lapang dada. "Ucapan Prabowo bukan hanya sekadar barisan kalimat simbolik, tetapi menyiratkan upaya membangun kepercayaan publik bahwa pemerintahannya akan lebih terbuka," pungkasnya. (Mir/M-3)

Read Entire Article