Kantor Urusan Agama (KUA) Kapanewon Paliyan, Gunungkidul, bekerja sama dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Yogyakarta, menggelar Program Menikah Menanam untuk calon pengantin di wilayah tersebut. Melalui kegiatan bimbingan perkawinan (bimwin), calon pengantin diajak untuk ikut menanam pohon di dalam hutan kawasan Suaka Margasatwa Paliyan.
Pelaksanaan Program Menikah Menanam tersebut telah digelar untuk pertama kalinya pada Rabu (3/9) silam dan diikuti oleh 11 pasang calon pengantin. Sebelumnya, program ini sebenarnya sudah pernah dilaksanakan KUA Paliyan, namun calon pengantin hanya menanam pohon di lahan milik sendiri.
Kepala BKSDA Yogyakarta, Dyah Sulistyari, dalam keterangan resmi BKSDA Yogya, berharap keterlibatan calon pengantin di kawasan konservasi dapat turut mendukung pemulihan ekosistem di SM Paliyan.
“Program ini diharapkan menjadi simbol lahirnya keluarga sakinah, mawaddah, warahmah, sekaligus wujud kepedulian terhadap kelestarian alam,” kata Dyah dalam keterangan tertulis BKSDA Yogya, Kamis (11/9).
Kegiatan ini diawali dengan pemberian materi dengan tema “Membangun Keluarga Sakinah dan Manajemen Keluarga Berkah” oleh petugas KUA, serta “Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berencana” oleh Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) di Balai KUA Paliyan.
Setelah sesi pembekalan, peserta mengikuti diskusi di Aula Suaka Margasatwa (SM) Paliyan. Diskusi menekankan bahwa program Menikah Menanam tidak berhenti pada kegiatan menanam, tetapi juga harus dilanjutkan dengan pemeliharaan tanaman agar bisa tumbuh dan berkembang.
Tahap berikutnya adalah penanaman pohon di Blok Rehabilitasi 138 SM Paliyan. Sebanyak 15 lubang tanam telah disiapkan, masing-masing diisi dengan dua bibit tanaman asli ekosistem karst seperti pohon besole. Lahan rehabilitasi yang digunakan sebelumnya merupakan eks lahan garapan, kini dikelola untuk pemulihan ekosistem.